Site Network: Home | perjalanan | komputer | About

HOT TOPIC

"Wahai anak cucu Adam,engkau hanyalah kumpulan dari hari-hari yang terhitung.Bila berlalu satu hari berarti hilanglah sebagian darimu.Jika hilang sebagian darimu maka bertambah dekatlah saat kematianmu.Kalau engkau sudah mengetahui hal itu Maka segeralah berbuat!(Beramal, bersiap dan berbekallah)."( Hasan al-Bashri )
eramuslim - Hari Ahad kemarin mungkin hari yang menyenangkan. Bukankah hari libur selalu menjadi hari untuk sejenak lepas dari rentetan deadline pekerjaan.
Hari Ahad kemarin bisa jadi hari yang indah, karena biasanya kita bebas bersantai di rumah tanpa harus menikmati kemacetan jalan, bercengkrama dengan keluarga atau pergi jalan-jalan untuk sebentar melupakan jerat rutinitas kantor.
Oh iya, hari Ahad kemarin, hari yang paling ditunggu-tunggu oleh Eci, teman kantor saya. Karena hari itu ia melangsungkan pernikahan. Hari yang paling ditunggunya. Hari paling berbahagia dalam kehidupannya.
Tapi ternyata hari Ahad kemarin adalah hari yang paling menakutkan, bagi saudara kita di bumi Aceh sana. Ternyata hari Ahad kemarin adalah hari paling kelam yang meninggalkan trauma kepedihan bagi hampir semua penduduk Serambi Mekkah. Hari itu tak sedikitpun mereka kira akan menjadi hari sepenuh duka dan luka.
Pagi, di hari itu, semuanya masih terasa sama. Arakan awan putih, pohon hijau melambai, ibu-ibu pergi ke pasar, anak-anak bermain ceria, bahkan di sebuah lapangan tengah kota sebuah perlombaan lari tengah di gelar, udara bertiup sejuk. Sampai tiba saat itu. Dalam sekejap semua tak lagi sama. Ujud tanah rencong terkoyak hampir sempurna.
Dan bapak itu berkisah, rumahnya berada di pesisir pantai. Ia tengah di dalam rumah, ketika tiba-tiba saja hingar gemuruh singgah di telinga. Bergegas ia ke luar, dan sejenak ia seperti berada dalam mimpi. Sejauh mata memandang, ia tak melihat setetes pun air laut yang biasanya membiru. Ia bersama yang lainnya menuju ke arah pantai. Mereka tertegun penuh decak kagum. Ternyata laut tak hendak berbagi suka. Air yang surut itu datang. Bergulung-gulung. Tinggi sekali. Ombaknya menjelma tangan yang rindu dan memberikan songsongan kepada kekasihnya. Ia berlari. Sempat ia melihat para tetangganya tenggelam tersapu air yang datang tiba-tiba. Dan ia pingsan. Ketika siuman, sebuah kenyataan membuat hatinya memar. Puluhan ribu nyawa saudaranya terenggut air laut yang juga mengerjarnya tanpa henti.
***
Saya tidak sendirian tercenung di depan televisi. Ruang tengah itu hening. Kami tak mampu berkata-kata. Betapa tidak, puluhan jenazah balita berjejer terbujur diam di antara ratusan jenazah dewasa lainnya. Hampir semua berbalut kain yang ujudnya sudah tak layak pakai. Ah, anak-anak polos itu. Ribuan jenazah lainnya masih berserak, di antara tumpukan sampah kayu, di tengah jalan, di mana-mana. Betapa mudah bagi Allah merenggut puluhan ribu nyawa dalam waktu satu jeda. Sangat mudah.
"Duh Allah, sedemikian bebalkah saya, hingga harus diingatkan dengan tsunami sedahsyat ini," ucapan kakak ipar terdengar samar. Saya diam. Mendengar ucapannya, saya tersenyum miris. Yah, betapa bebal jiwa ini, hingga Allah harus menegur dengan begitu keras. Sudah membatu seperti apa hati ini, hingga untuk menyentuhnya Allah harus menggeserkan dasar lautan dan terjadilah gempa disertai tsunami.
"Ya Ghaffar, janganlah Engkau hukum kami, jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Allah, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, Ampunilah kami."
***
Di ujung hening, ada yang di gumamkan ke angkasa diam-diam. Malu-malu. Karena betapa banyak karat dosa yang telah dilakukan.
Wahai Yang Maha Lembut pengasihnya, perkenankan kami, menengadah menjemput cahaya keagungan Mu, meski Engkau tau betapa legamnya jiwa-jiwa ini.
Subhanaka Ya Allah, kami tahu betapa hati-hati ini telah ditumbuhi banyak ilalang tinggi bahkan berduri. Kami teramat sering melupakan Engkau dan mencintai dunia. Kami sembah kesenangan, kami agungkan kekayaan. Kami lupa berbagi. Kami lupa memberi.
Yang Maha Asih dan Sayang, perkenankan kami kembali belajar. Belajar saling mencinta. Belajar menelagakan kembali gemericik ukhuwah di antara kami.
Sahabat, bersyukurlah, kita masih diizinkan Sang Pencipta, untuk memasuki pagi dan petang. Bersyukurlah jika kita masih diperkenankan melihat mentari tahun baru. Bersyukur masih ada porsi usia. Itu berarti bahwa kita masih diberi jeda untuk bertaubat dan berbuat yang terbaik. Jangan pernah menyia-nyiakannya.
Sahabat, renungkan petikan email yang saya terima kemarin siang. Penulisnya menganalogikan dosa sebagai pohon berduri :
"Di dalam hati kita pohon berduri itu tumbuh saat kita melakukan keburukan kepada Tuhan, diri dan sesama. Jangan menunggu waktu, karena tiap detik adalah kesempatan mengakarkan, mengokohkan pohon itu di sekujur tubuhmu. Ambillah kapak imanmu segera sebelum terlambat untuk menumbangkannya. Penundaan hanyalah melahirkan ketakberdayaan. Kelak saat kapak imanmu tidak lagi tajam, tubuhmu pun sudah kehilangan kekuatan. Belantara pohon berduri itu bahkan kelak menusuk mata, telinga dan hatimu. Sebelum telingamu bernanah oleh cemoohan, matamu menangis oleh kedukaan tak berujung, dan hatimu berdarah oleh himpitan derita dan adzab, tebaslah pohon berduri itu. Janganlah berani melawan waktu, karena waktu selalu menertawakan keringkihanmu."
Allah, perkenankan kami pulang, kami ingin menebas pohon berduri itu.
***
Mari hantar sepenuh doa untuk semua saudara kita yang terkena bencana. Semoga Allah menerima semua yang pergi menghadap-Nya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran. Semoga setiap kita diberikan kemampuan untuk mengambil pelajaran dari bencana kemarin.

telah menuju ke haribaan Pencipta Sang Maha Agung saudara-saudara kita
percayalah bahwa sefgala sesuatu pasti ada hikmanya
saudaraku tetaplah tabah di sana

Allah TIdak akan Memberikan suatu cobaan terhadap hambanya melainkan sebatas kemampuan hambanya
wass

aku pandangi wajahmu
lembut menyejukan hati
mata ini tak mungkin berbohong
kau yang terindah

aku ingin melukismu
dalam titik terdalam hatiku
inginku lukismu dilangit putih
agar mereka tahu indah dirimu

ku melihat surga
kulihat bahagia
di wajahmu

awan tak pernah berjanji pada langit
langit yang membiru di angkasa
bahwa ia akan menghiasinya dengan kapas-kapas lembut itu
namun tiap hari ia disana mengangkasa

awan memang tak pernah berjanji pada bumi
tuk naungi diri dari panasnya terik mentari dan menurunkan rintik air hujan
kala bumi mulai kehausan
tapi....Ia selalu ada-hadir bagi bumi

awan juga tak pernah berjanji pada Bulan Bintang dan Matahari
tuk menjadi tempat bersembunyi
bagi mentari ...Kala pagi menjelang
atau dikala malam merindukan bulan gemintang
Namun ia selalu merelakan hati dan jiwanya
tuk menjadi tempat persembunyian Bulan Bintang bahkan Matahari Terik sekalipun
kala malu mulai menyentuh mereka
kala merona wajahnya karna sanjungan penyair-penyair jalanan
maupun karna sepasang muda-mudi yang selalu menyebut nama mereka dengan indah
penuh sanjung puji

Lalu, kepada siapa awan pernah berjanji ??
Langit, Bulan, Bintang bahkan matahari dan bumi tak tau
mungkin awan pun tak tau kepada siapa ia berjanji
atau mungkin ia hanya berjanji pada dirinya sendiri
semua tak ada yang tau
begitu pula aku...............

Ukh........
apakah kau tau....
aku memang hanya dapat berkata dalam goresan pena
karena aku tak pernah mampu berucap
maupan melontarkan kata demi kata dari samudera aksara
yang mampu menggugah jiwamu
jiwa dan ruh yang kaukata sudah tak ada
hilang dan pupus.......
hingga kau tak mampu lagi menggerakkan hidup

akupun tak mampu berucap
kata-kata pengobar semangat
hingga darahmu mampu bergolak dam mampu memompa nafasmu
hingga mengokohkan jati dirimu disana

bahkan kau berkata " Dirimu hanya sebutir debu "
hingga tubuhmu melayang terombang ambing
saat angin menerpamu

Ya kau mungkin hanya sebutir debu
namun kau adalah debu surga
yang mampu menuntun penaku menggoreskan kata-demi kata di lembaran hidupku

bagus yah sheila yang ini apa lagi yang paling aq suka
lagunya " itu aku "sama " pengagum rahasia " [he...he.... gw bgt]
barusan gw liat Vid Clipnya lucu juga
yah kata yang asyik di denger" kau memang mudah untuk dicintai "
memang bener seeh mudah bgt juga aku mencintai :)
wah lagunya kayak secret admiror yah he.he..........
gw paling suke yang kayak ni ( kata siti nurhalize)

kawanku bertanya bagaimana kalo orang nglamin home seek trus apa yang di lakukan?
oke what he do?
i say " rindu karena orang yang di cintai?
" just . orang yang dicintai itu bukan yang ada dipean mata namun orang yang di cintai itu adanya di hati "
trus azan ashar pun berkumandang

nemurenakute mado no tsuki o
miageta...
omoeba ano hi kara
sora e tsuzuku kaidan o hitotsu zutsu
aruite kitandane
nani mo naisa donna ni miwatashite mo
tashikana mono nante
dakedo ureshii toki ya
kanashii toki ni
anata ga soba ni iru

chizu saenai kurai umi ni
ukande iru fune o
ashita e toterashi tsuzuketeru
ano hoshi no yoo ni

mune ni itsu no hi mi mo kagayaku
anata ga iru kara
namida kare hatetemo taisetsu na
anata ga iru kara

arashi no yoru ga machi uketemo
taiyoo ga kuzurete mo ii sa

modokashisa ni jama o sarete
umaku ienai kedo
tatoe owari ga nai toshite mo
aruite yukeru yo

mune ni itsu no hi mi mo kagayaku
anata ga iru kara
namida kare hatete mo taisetsu na
anata ga iru kara

to your heart
to your heart
to your heart I need your love and care

Aku tak lagi punya ruh dan jiwa yang menggerakkan hidup
Aku tak lagi punya darah yang menggelorakan semangat
Aku tak lagi punya nafas yang mengokohkan jati diri
Bahkan aku melayang kemanapun angin menerbangkan tubuhku
karna aku cuma sebutir debu

+628132xxxxxxx

awan tak pernah berjanji pada langit
langit yang membiru di angkasa
bahwa ia akan menghiasinya dengan kapas-kapas lembut itu
namun tiap hari ia disana mengangkasa

awan memang tak pernah berjanji pada bumi
tuk naungi diri dari panasnya terik mentari
dan menurunkan rintik air hujan
kala bumi mulai kehausan
tapi....Ia selalu ada-hadir bagi bumi

awan juga tak pernah berjanji pada Bulan Bintang dan Matahari
tuk menjadi tempat bersembunyi
bagi mentari ...Kala pagi menjelang
atau dikala malam merindukan bulan gemintang
Namun ia selalu merelakan hati dan jiwanya
tuk menjadi tempat persembunyian Bulan Bintang bahkan Matahari Terik sekalipun
kala malu mulai menyentuh mereka
kala merona wajahnya karna sanjungan penyair-penyair jalanan
maupun karna sepasang muda-mudi yang selalu menyebut nama mereka dengan indah
penuh sanjung puji

Langit, Bulan, Bintang bahkan matahari dan bumi tak tau
mungkin awan pun tak tau kepada siapa ia berjanji
atau mungkin ia hanya berjanji pada dirinya sendiri
semua tak ada yang tau
begitu pula aku

bulan tak bersauh
bintang tak berlabuh
tapi mengapa awan selalu mendung di kotaku
kemana perginya mentari yang selalu menyinariku

mungkin sedikit membekas lara di hatimu
tapi coba kuucap maaf
mungkin rasa itu telah hilang
dan lara itu terlalu sulit kau lupakan
kesakitan yang mendera di hatimu,itupula yang kurasa saat ini
tapi pernahksh kau rasa bahwa sebuah kata yang kuucap kali ini adalah tulus dari hatiku
bukan hanya janji dan ucapan manis semata
bukan hanya seuntai mutiara yang selalu kau ingin yangkan terburai saat putus dari genggamanmu

sebuha ikatan suci di jari manismu itu
kuharap kan mengikat hati ini
karena tak mungkin bidadari terikat pada jasad manusia
bidadari selalu terbang mencari ruh illahiah yang sejati
dan kuharap hati kita kan selalu terikat
walau terpisah antara ruang dan waktu

Ujung sore itu aku sudah tidak bisa lagi berjalan pikiranku penat sudah tak ada lagi ide untuk hidup. Kugaruk kepala walau tak terasa gatal, mimpi semalam dalam urat-urat daun mengalirkan sajak angin, yang berhembus kencang yang bertiup tak kenal henti menerobos singgasana, mencetak sebuah tatoo berwarna hijau mengembangkan roman retak dari tabung racun serangga

Mimpi itu berurat daun tepat pada rerimbunan pepohonan, hingga pagi hari itu duri telah berwarna hijau mulai menyanyikan simfoni kematian. Namun kulihat duri itu menitikkan 2 tetes cairan dari kedua sudut kelopak mata itu. Kemudian, semua penyair mati, tak ada lagi puisi tak ada lagi syair tak pula sajak ini dan duri pun menangisinya, menangisi puisi yang sedang sekarat, menangisi tangan yang tak mampu karena terlalu jauh untuk menyentuh hati sang puisi

Namun jangan takut karena mungkin sudah waktunya dia meninggalkan dunia kefanaan ini, lalu puisi akan muncul kembali dengan wajah baru yang lebih rupawan. Dia akan bereinkarnasi menjadi kelopak mawar yang sangat merindukan duri untuk selalu bersamanya

7 samudera meluap
merentas menggenangi atap
tetesannya menusuk langit-langit

7 samudera meluap
membasahi atap-atap gila

7 malaikat langit turun berpendar
menyelam mencari katup-katup samudera
mencoba membukanya dan mengalirkan kembali ke ujung dunia

7 penyair langit berjatuhan
bagaikan tetesan gerimis melewati awan dedaunan hingga pleistosein dasar bumi
mereka berkata
mereka bernyanyi
mereka bersendagurau
bagai kicauan pipit di pagi hari menyambut mentari

namun tetesan-tetesan itu telah hanyut oleh arus air samudera dari katup-katup yang dibuka oleh 7 malaikat langit tadi
mereka berontak mencoba terbang kembali
namun…..
pusaran air itu tak kunjung merda
terus berpusat
hingga ada ranting kecil muncul dari bumi meraih tangan mereka

mereka kini bisa menginjakkan kaki lagi dibumi tanpa harus menaklukkan arus yang menggila
mereka kini sudah lupa akan indahnya lagit yang penah mereka jajaki
mereka kini hanya tahu mengenai bumi, air dan ranting kecil yang telah menyelamatinya
hingga 7 malaikat tadi menjemput mereka naik mengantarnya pada peraduan awan

Tujuh gelombang pasang tsunami terasa menghantamku
saat kata-kata itu muncul dari mu
dari mu yang agung yang tak tersentuh rasa maupun tercatat pena
darimu yang indah yang tak terlihat mata dan tak tertuang dalam sejarah
siapa dirimu sebenarnya wahai adinda
siapakah dirimu
yang berani benar mengguncang alam bawah sadarku mengerti kesadaran
yang memporak-porandakan hati dan rasa ini
dalam tabung kefanaan
dalam hiasan kemunafikan
dalam riasan kealiman

Siapakah Engkau
apakah engkau iblis bertopeng malaikat
yang tak mungkin kusentuh namun tak dapat juga kusangkal keberadaanmu

Siapakah Engkau
apakah engkau malaikat berwujud manusia
yang rela menanggalkan sayap demi seorang " aku "

Siapakah Engkau
yang rela terpuruk kejurang kenistaan bersamaku
apakah itu juga engkau yang membuatku terpuruk

R masihkah engkau di sana
duduk termangu sendiri menatap sepi

R masih kah engkau disana
dengan wajah sayu penuh sendu
cobalah kau tersenyum
dalam senyummu kulihat keindahan
keindahan yang tak kudapat pada insan yang lain

R masih dapatkah engkau berikan keindahan itu
walau hanya sejenak
walau hanya sekejap
walau dalam kejauhan palung hatimu

R masihkah engkau ingat ?
sudah berapa lama itu
cahaya yang dulu menyinari kalbu hatiku
cahaya yang dulu menyinari remahan hati ini

remahan hati yang pernah kau punguut sekeping-demi sekeping
saat aku jatuh
saat aku luruh dalam kehampaan
kau isi kekosongan jiwa ini
dengan senyummu itu


yah hanya dengan senyum manismu

sebuah puisi untuk seorang sobat yang minta dibikinin puisi hehehe :P bagus ga " R " ?

kadang hidup penuh dengan keegoisan dan kemunafikan
dan kehidupan ku pun pasti bisa berwarna seperti itu....
kadang keegoisan melanda hati
kadang kemunafikan jadi selimut hati....
tapi keras nya kehidupan membuat ku sadar kalo itu percuma
kalo kemunafikan dan keegoisan itu hanya akan membawa petaka...
aku berdiri di sudut angan ku
di sebuah mimpi yang bertepi
aku hanya ingin warnai kehidupan ku dengan cinta dan kasih
bukan dengan kekerasan hati
beri aku warna hidup yang lembut...
beri aku setetes air yang wangi
yang bisa menyirami hati dan mewangikan alur hidup ku....

Tenggorokan berasa lho keringnya kalau harus cuap-cuap tak berhenti. Satu kelas tigapuluh dua murid. kecil kecil anak SD, bisa dibayangkan ributnya. 'Nyanyian' jadi dobel, baik pelajaran maupun kalimat berintonasi tanda seru, biar arena terkendali. Pada jam ketiga biasanya mobil pembawa bento (makan siang) tiba, aroma terus bergerilya sampai kehidung-hidung kami. Tanpa kecuali.

Semua anak bersemangat, semangat ingin segera break makan siang. Ketika bento dibagi oleh petugas piket, semua bergembira. Celoteh "duh sedaap, tambah boleh ya nanti", pun terus berderai hingga hampir usai istirahat makan siang. Hati melayang kepada ananda-ananda pejuang tercinta di sekolah SD lain. Semoga kalian kuat sayang, do'a hati saya.

Semua murid dan guru sudah terbiasa dengan tidak pedulinya saya dengan menu sekolah. Yang mereka bingung sudah hari ke empat ini saya tidak makan siang. Teman seberang meja tak tahan kemudian bertanya "Bu, kok sudah beberapa hari ini tidak bawa bekal?"

Kemudian pak Saori langsung juga ikut bertanya "iya, sudah lama nih, saya pingin makan kerupuk udang yang sering ibu bawa".

Saya tersenyum, pak Saori dan bu Hirano memang yang paling dekat dengan saya. Saya membagi masakan ala Sunda pengganti buah dan sushi atau pun shashimi yang kadang mereka bawa untuk dibagi. Keduanya ramah dan sering membantu menunjukkan, sewaktu kertas atau buku yang saya tak tahu di laci mana letaknya. Cenderung bukan 'dimana' yang saya cari,terlebih kepada tulisan kanji yang belum nempel di kepala.

Dengan tak sabar pak Saori bertanya kembali "Ah ibu, pasti diet ya?!". Saya cukup berkernyit untuk menjawab, tapi hm... akhirnya hanya anggukan saja tanda setuju pada pertanyaan akhir pak Saori.

* * *

Pukul 3 pagi saya turun untuk menyiapkan sahur bagi keluarga. Bbrr... dingin sekali. Saya menuju dapur yang dingin. Sambil gemetar saya mulai menyalakan kompor menjerang air untuk sop. Membuat teh hangat dan memotong kue manis kecil yang sore tadi memang disisakan untuk sahur. Saya memasak sahur hanya secukupnya. Anak anak tidak terlalu bersemangat makan banyak. "Ngantuk", ujar mereka. Suami pun demikian hanya makan ala kadarnya, memenuhi sunah Nabi saja katanya. Ia belum terbiasa walau sudah tahun ke sembilan berpuasa, tetap tidak berselera makan di dini hari.

Saya sebagai penyemangat anak anak dan suami, terus mengunyah tak jera meminta mereka untuk menghabiskan hidangan di meja.

Puasa jatuh pada musim dingin, ada enaknya, sahur bisa berlama-lama. Pernah kami terlambat sahur hampir setengah lima. Tapi beruntung karena imsak jatuh setengah jam setelahnya. Semua dibangunkan, bergegas kami turun ke dapur, memakan seadanya, yang hangat hanya nasi. Alhamdulillah nikmat dan masih masuk waktu. Begitupun ketika waktu berbuka tiba, jam lima sore! Tapi memang langit di luar sudah hampir gelap. Jam enam, sudah gelap pekat.

Beduk maghrib dan azan hanya kami dengar lewat komputer. Murotal dan pujian atau penyegar rohani di waktu sahur, juga di komputer. Hal hal seperti ini yang begitu terasa lain, ada yang hilang, ada yang kurang, pokoknya rindu mendera. Teringat kampung halaman, Ibu, Ayah, kakak dan adik serta handai taulan. Seakan seluruh orang bergembira, hangat, indah menyentuh sanubari, sulit dilukiskan walau beruntai kalimat pun. Suasana itu tidak kami dapatkan di negeri sakura ini. Kebetulan buka puasa bersama di kota yang diadakan oleh perkumpulan Islam serumpun, amat jauh untuk kami tempuh.

Suasana yang lain ini, membuat seluruh tenaga dan pikiran dicurahkan. Untuk menyemangati anak-anak yang berpuasa sendirian di kelasnya. Saya dan suami selalu mencari ide, hadiah dan kasih sayang lebih. Membayangkan buah hati kami, akan berada di perpustakaan ketika makan siang tiba. Mereka tidak mengikuti dengan penuh olahraga berat; lari cepat atau lompat tali dan sebagainya. Padahal kami tahu si kecil suka sekali lompat tali. Dan tak ada satu pun yang sama seperti mereka di sekolah itu.

* * *

Di keluarga saya mengajak berpuasa tidak memaksa, hanya memberi contoh dan cerita, kepada si kecil hanya saya ceritakan betapa mudahnya menambah tabungan adek, mas, bunda dan otosan beli tiket ke surga. Sebab pahala di bulan Ramadhan bisa berpuluh puluh kali lipat. Suami yang memang percaya betul dengan makna puasa, kebanyakan segi logika yang ia pakai. Betapa mesin saja harus masuk bengkel, harus ganti onderdil, diistirahatkan. Apalagi tubuh manusia yang mempunyai banyak tugas dan fungsi. Betapa Allah memang Maha Mengetahui atas ciptaan-Nya. kebenaran ajaran Islam inilah yang membuat umat Muslim makin bertambah saja di negeri sakura ini.

Bayangkan, perkumpulan Mukmin Jepang di kota Fukuoka sudah ada tigapuluh dua keluarga Jepang Asli dan campur, maksud saya, ada yang beristri atau bersuami dari negri lain. Inipun belum disebar luas undangan bagi keluarga atau kerabat yang lain.

Namun jumlah itu sudah cukup menghibur. Hiburan dan penguat saya dan keluarga serta anak anak adalah yakin; Allah selalu membuatkan teman bagi kami, bagi kita di manapun berada. Itu Karunia yang indah yang amat saya syukuri.

* * *

Saya hela nafas panjang dan menutup dulu diary tahun lalu. Saya baca tadi untuk mengingatkan kembali. Apa yang indah, apa yang kurang terutama ibadah kami. Ah, tak terasa esok hari sudah akan tiba Ramadhan. Bulan penuh Rahmat yang ditunggu.

"Bunda, tadi pagi mas bilang sama bu guru, kalau besok akan
masuk bulan Ramadhan".

Si adek kecil ikut bicara, "iya bunda, adek juga sudah bilang, minta disiapkan ijin membaca di perpustakaan kalau makan siang tiba"

Dengan lancar mereka meneruskan cerita kalau Tanin Sensei atau guru wali kelas mas-nya, yang kini menjadi wali kelas adek, sudah belajar Islam sejak delapan bulan lalu.

Saya terpana, terpesona kepada mata mata bulat indah di depan saya. Mereka selalu menjawab jujur bersahaja apa adanya, "puasa to sholat wa Allah kara koo site nasai yuwaretta nno"! (Puasa dan Sholat adalah perintah Allah). MasyaAllah, itu yang membawa ibu wali kelas terus mencari ingin tahu.

Tahun ini mudah mudahan saudara Muslim di negeri matahari terbit bertambah satu, satu satu, terus bertambah. Saya berjanji dalam hati, saya akan katakan kepada semua orang kalau saya berpuasa!

Ini perintah Allah, bukan diam atau hanya mengangguk tak peduli. Aku tak sabar menanti. Ya Allah semoga Ramadhan bisa kujelang lagi.

Rose Firdauzi Nakamura
roses_fn@yahoo.com

Terasa sedikit hati kembali terbawa
Terasa secuil rasa kembali mengusap dada
Namun yang terindah jangan sampai pergi jauh
Sedikit rasa dalam jam kebenaran
Mengenai rasa antara hati dan kalam
Seperti kata yang terurai dalam aksara
Bukan suatu hal yang sulit menjelajahi hati
Hanya tuk menemukan sudut-sudut rasa
Namun yang sulit menemukan benih-benih cinta
Karean ia terselip diantara kata
Karena ia terselip diantara indahnya senyuman
Mampukan kita temukan kata tidak tuk menolaknya?
6/10/04

maaf jika akhirnya aku menyesal
maaf jika akhirnya aku pergi
bukan ini yang kumau
namun apa tah dayaku
insan kecil di penghujung duri
indah memang atas mata
indah memang atas rasa
hnamun. Bukan itu yang aku sesali
namun bukan itu yang aku tangisis
sedih memang namun apa tah daya
aku hanya insane biasa
lidahku kelu tak mampu berkata apa
pikiranku sudah melayang jauh
hati kosong tak bermakna
namunnjiwa itu masih ada
Rabb jiwa itu……..
Masihkah ada?
Terasa ku melayang namun beban……..
Terus menginjakku ke dasar mulut bumi
Tapi apakah kanb terus seperti ini ………..?
Ya Rabb semoga jika ada pilihan sekali lagi
Kan kupilih yang benar dengan hati
Ya Rabb jika badai tu datang lagi semoga aku masih dapoat melihat mentari pagi tanpa awan gelap di esok hari
Ya Rabb jika hujan deras itu kembali datang mendera semoga engkau berkenan payungi kami dengan hidayah-Mu
6/10/04

semoga rasa ini cepat pergi
jangan sampai aku kembali terjerumus ke dalamnya lagi
resah jika masih saja ada sisa-sisa rasa yang harusnya tak datang dan berlalu sekehandak hatimu
semoga indahnya mentari pagi ini mampu menyejukkan harimu
semoga harimu kembali seperti dahulu
tanpa ada beban denganku disana
semoga cahayamu dapat kembali bersinar terang seterang mentari pagi
tanpa kabut hitam yang slalu menyelimutinya

setiap babak dari drama kehidupan pastilah kan berjalan
baik ada maupun tiada namun itu adalah suatu kepastian
tinggal dapatkah kau menjalaninya'
tanpa asa tanpa rasa dari ku
yang dari dulu mendulang airmatamu

bayanganku kan selalu datang walau hanya dalam mimpimu
diriku kan selalu mendampingimu
akukan siap jadi penjagamu
seperti janjiku dahulu
namun tidak seperti kali ini


dah rasa ini yang dulu ingin ku ungkap
tak perlu ada tangis dalam tiap pertemuan
tak perlu ada duka dalam perpisahan

awal kehidupan ujung kehidupan
who's know
we can't know that dude
but we can learn all about our live

wanita memang tak diciptakan dari tulang ubun-ubun
untuk di puja dan dipuji
wanita juga tak tercipta dari tulang kaki
untuk di injak dan di maki
Akan tetapi ia dari tulang rusuk kiri
tuk kau cinta dan kau lindungi

mungkin rasa ini ada di hatiku
mungkin aku harus sedikit melupakan-Mu
namun tetapkanlah suatu ruang yang sangat agung di relung hati ini untuk-Mu

sudikah kiranya kau pupuskan asaku
sudikah kiranya kau hapuskan rasaku
sedikah kiranya kau palingkan wajahku
wujud yang maha agung
palingkan aku kembali pada-Mu
hapus rasa rindu selain pada-mu
hapus asaku selain untuk-Mu

mungkin sedikit rasa yang telah terendap lama di sana
rasa yang harusnya tidak ada
rasa yang semestinya bungkam dari hati yang lain

wahai Maha perubah hati
balikkan hati ini tuk kembali


maaf jika aku telah berlaku tidakadil pada-Mu
maaf jika ada sedikit rasa untuk yang lain
maaf jika bukan hanya Kau yang mengisi ruang di sanubari
maaf jika kini ada titik hitam di hati ku

Pernahkah suatu kali kita menemui bahwa ternyata secara tak sengaja telah tersakiti hati orang-orang lain di sekitar kita. Kita melangkah memulai hari tanpa mengerti bahwa kemarin, dua hari lalu, atau hari-hari sebelumnya lagi, entah berapa banyak orang yang tak berkenan dengan apa yang telah kita lakukan. Walau tanpa sadar, walau tak bermaksud demikian, namun hati yang terlanjur tersakiti, sulit tuk dipulihkan lagi.
Suatu kali, saat menjalani tingkat pertama perkuliahan, seseorang pernah berkata pada saya,
"Kamu cuek bangaet seeh?" Ups! Saat itu saya benar-benar kaget. cuek? Ya, mungkin juga sih. Rasanya saya memang tidak pernah seperti si A, teman saya, yang bisa dengan ramainya berkicau menyapa setiap orang yang ia lewati di lorong kampus. Kemudian saya pun bertanya lebih lanjut, mencoba memahami "complain" yang saya terima hari itu.
Teringat waktu kelas dua SMU dulu. Saat saya dan teman-teman lain menjadi pengurus Rohis SMU. Berkutat dengan pelajaran, sekaligus aktivitas kepengurusan, setiap hari rasanya ada saja bahan rapat sepulang sekolah. Capek? Sudah pasti. Tapi entah kenapa saya menyukai semua aktifitas itu. Sepertinya bila hari belum gelap, belum waktunya untuk pulang ke rumah. Tanpa sadar, aktifitas ini itu di sekolah serta tuntutan harus mencapai nilai-nilai yang baik, plus beberapa permasalahan yang juga saya hadapi di rumah, membuat sedikit tekanan yang akhirnya terbawa pada perilaku. Saya mungkin tak menyadari, tapi tidak dengan yang lain.
Pernahkah kita menyadari bahwa bisa jadi hari ini kita telah mengecewakan banyak orang? Kita mengira bahwa hari ini telah dilewati dengan lancar tanpa gangguan dan kita akhiri hari dengan tidur nyenyak. Namun ternyata tadi pagi, saat kita lupa mencium tangan orang tua untuk pamit, terbersit sedikit kecewa di hati mereka. Tadi pagi, saat membayar ongkos bis, kita memberikannya dengan sodoran yang kasar hingga pak kondektur bis bertambah lelah dan penatnya bahkan merasa terhina. Tadi pagi, saat masuk ruangan kantor, kita lupa menyapa dan memberi salam dan senyum pada pak satpam dan beberapa teman yang sudah datang, hingga yang kita suguhkan hanyalah wajah lelah sehabis turun naik bis dan kerut kening pertanda banyak kerjaan kantor yang harus diselesaikan hari itu.
Pernahkah terpikir oleh kita, bahwa sedikit kesan tak enak yang orang lain tangkap dari tingkah laku kita, dapat membekas begitu dalam tanpa kita menyadarinya. Membuat mereka merasa sedih, kecewa, kesal, atau bahkan marah pada kita. Tanpa kita menyadari, bahwa hari itu telah kita lewati dengan menyakiti hati begitu banyak orang. Dan saat hati-hati mereka telah luka, rasanya tak lagi berarti permohonan maaf kita saat kita ucapkan, "I didn't mean to..."
Seorang sahabat pada jaman Rasulullah SAW pernah dijamin masuk surga sebab ia memiliki kebiasaan selalu memaafkan dan melapangkan hati bagi setiap orang yang mungkin telah menyakiti hatinya hari itu. Namun kita tak pernah bisa memastikan, apakah memang kesalahan-kesalahan kita -yang tak disadari itu- telah dimaafkan oleh orang-orang yang telah sedih, kecewa, kesal, dan marah pada kita. Kita tak pernah bisa memastikan, sampai kita harus memohon pada mereka untuk memberi maaf. Hingga tak lagi kesalahan-kesalahan itu memberatkan diri kita di akhirat kelak. Walau kita pikir itu kecil, walau sepertinya itu tak berarti banyak buat diri kita.
Kesalahan yang tak disengaja, terkadang membuat kita sendiri heran. Kapan ya saya melakukan hal itu? Benar tidak ya, saya telah bersikap kasar padanya? Ah, saya kan tidak bermaksud begitu. I didn't mean to. Dan sekian banyak pemaafan yang kita ukir untuk diri kita sendiri, tanpa peduli apakah orang tersebut masih merasakan sakitnya hingga kini.
Tak usahlah lagi alasan itu dicari. Mari mulai memperbaiki, mulai saat ini. Sebab kita tak pernah tahu kapan diri kita pernah menyakiti.


teruntuk seorang sahabat

  • Ada suatu kisah yg cukup menarik untuk disimak yg menceritakan betapa indahnya persaudaraan hingga tak memandang lagi pada kematian
    saat itu setelah usai perang ada lima sahabat yg kedekatannya sudah spt saudara.setelah perang mereka harus melalui bermil2 padang pasir tandus utk bisa sampai pada perkampungan terdekat.Ditengah perjalanan mereka kehausan padahal sisa persediaan air hanya tinggal sedikit.ketika sahabat yg paling kanan ingin meminum air tsb ia menoleh pada saudara dikirinya kemudian dalam hati ia bergumam"nampaknya saudaraku ini lebih layak mendapatkan air ini ketimbang aku ia sudah hampir mati kehausan."Maka ia pun menyerahkan kantung airnya pd sahabat disampingnya.Sahabat yg kedua ketika akan maminum air tsb melakukan hal yg sama ia menoleh ke sahabat dikirinya dan kemudian bergumam"nampaknya saudaraku ini lebih layak mendapatkan air ini ketimbang aku ia sudah hampir mati kehausan."Maka ia pun menyerahkan kantung airnya pd sahabat disampingnya.Begitu pula saudara yg ketiga.DAn seterusnya sampai pada sahabat yg kelima.Sahabat yg kelima pun ketika akan minum kembali menengok ke saudara yg keempat dikanannya dan kemudian bergumam"nampaknya saudaraku ini lebih layak mendapatkan air ini ketimbang aku ia sudah hampir mati kehausan."Maka ia pun menyerahkan kantung airnya pd sahabat disampingnya.Tapi ketika akan menyerahkan kantung air pd sahabat yg keempat sahabat tersebut sdh meninggal.mk iapun menyarahkan pada saudara ketiga namun ternyata saudara ketigapun telah meninggal begitu seterusnya sampai saudara yg paling kanan.
    Dan akhirnya ia pun meninggal.
  • Begitulah sangat indah bukan, seseorang bahkan merelakan dirinya, kehidupannya untuk saudara nya
  • saudara seiman seitya sekata satu perjuangan dalam dakwah dalam kita menempuh jalan yang sangat panjang ini
  • walau terasa berat dan penuh onak dan duri namun tetap kan kita lalui dengan tabah SAUDARAKU !!!!!!!!!

Semoga dengan bertambahnya usia engkau dapat lebih arif dan semoga engkau dapat menemukan jatidiri mu yangsebenarya

dan ingatlah jangan kau cari cinta jauh ke mana karena jika makhluq yang kaucinta maka hal itu akan sia-sia

cinta sejati cinta suci hanya datang dari Illahi Robbi

Ingat !!!!! kekurangan dan kelebihan telah Alloh ciptakan untuk tiap-tiap manusia dan jadilah diri sendiri

duplikasi pada kepribadian seseorang merupakan penghancuran terstruktur bagi seorang individu


Seorang tukang air India memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah
pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya.

Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu
dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan itu hanya
dapat membawa air setengah penuh.

Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke
rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat
menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ke
tidak sempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya
dapat diberikannnya.

Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh
malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu."

"Kenapa?" tanya si tukang air, "Kenapa kamu merasa malu?"

"Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa
karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah
majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi." kata tempayan itu.

Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke
rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan."

Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak Memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga
indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, Ia kembali sedih
karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air
atas kegagalannya.

Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan
si sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu. Itu karena aku selalu
menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya.Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di
sisimu,dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku
telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu
ada, Majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang."

Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan kita sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau,
Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghias-Nya. Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang
terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana
keindahan Tuhan.

#Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, Kita menemukan kekuatan kita.


Minggu kemarin aku marah
Aku marah
kenapa kamu waktu itu hanya diam

Namun, kali ini kamu tak diam tapi ….
Kamu hanya menjawab …Oh ..Kamu Marah ?
Lalu ? kau pergi begitu saja

Kemarin lusa aku marah
Kenapa kamu hanya menjawab itu
Kali ini kau pun hanya menjawab …
Oh Kamu Marah ???
Tapi aku gembira
Ada sedikit senyum di ujung bibirmu

Sekarang aku pun marah
Namun lagi-lagi engkau hanya menjawab
Oh Kamu Marah ?


kembasli terdengar berita duka
seiring dengan meninggalnya sepupu aku
wahyudi arisna
ternyata budhe ku 'Budhe mimi" ibunya mas iyang
juga menyusul
setelah sekian kali menjalani treatment gara-garakanker otak
semua milik-Nya dan hanya padaNya lah kita khan kembali
innalillahi Wa Innailaihi Rojiun

Innalillahi wainnaillaihi roji'un
yah kemaren tanggal 6 aku ditinggal temanku
kharis anak manajemen angkatan 02 anak kebumen karena tertabrak sedan dengan teannya di jalan wates
kembali lagi hari selasa 13 aku ditinggalkan oleh kakak ipar ku (sepupu) wahyudi arisna karena terkena penyakit Astma yang sangat kronis setelah menjalani perawatan selama 7 bulan
dan sekarang tak selang beberapa lama dari sepupuku nenekku di brebes "mbah Bi'ah " pun kembali ke Dzat yang maha agung pemilik segala keindahan dan kekekalan yang abadi
semoga amal ibadah saudara kami ini diterima di sisi Allah SWT
amiiiiin

wah donneh lagi sibuk kali yah apa gmn seeh jadi shoutbook nya dari minggu kemaren nggak bisa di baca nih

asyik temen 2 dah balik dari bandung
wah kayaknya banyak oleh2 bih hehehe
peyeum dodolz ampe moci
tapi aku di bagi nggak yah??????


Temen-temen JAdda lagi pada study tour nih ke daarut tauhid
yah kau nggak bisa ikut abis aku ada acara seeh yang lebih penting
selain itu juga aku ada hla yuang ga bisa ditinggalkan en ada penghalang besar
akhir bulan jak !!!!
jadi terpaksa deh nganggur di rumah en boke
selamat jalan duhai sahabat semoga kalian kembali ke yogya dengan selamat dan mendapatkan apa yang kalian inginkan ( aku juga pengen lho!!! :( )

- Orang yang tidak pernah memuji Allah atas nikmat air dingin yang bersih dan segar, ia akan lupa kepada-Nya jika mendapatkan istana yang indah, kendaraan yang mewah, dan kebun-kebun yang penuh buah-buahan yang ranum.

Orang yang tidak pernah bersyukur atas sepotong roti yang hangat, tidak akan pernah bisa mensyukuri hidangan yang lezat dan menu yang nikmat. Orang yang tidak pernah bersyukur dan bahkan kufur tidak akan pernah bisa membedakan antara yang sedikit dan yang banyak. Tapi ironisnya, tak jarang orang-orang seperti itu yang pernah berjanji kepada Allah bahwa ketika nanti Allah menurunkan nikmat kepadanya dan menyirami mereka dengan nikmat-nikmat-Nya maka mereka akan bersyukur, memberi dan bersedekah.

Dan, di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, "Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh." Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran). (QS At-Taubah: 75-76)

Setiap hari kita banyak melihat manusia model ini. Hatinya hampa, pikirannya kotor, perasaannya kosong, tuduhannya kepada Rabbnya selalu yang tidak senonoh, yang tidak pernah memberi karunia yang besarlah, tidak pernah memberinya rezkilah, dan yang lainnya. Dia mengucapkan itu ketika badannya sangat sehat dan serba kecukupan. Dalam kemudahan yang baru seperti itu saja, dia sudah tidak bersyukur. Lalu bagaimana jika harta yang melimpah, rumah yang indah, dan istana yang megah telah menyita waktunya? Yang pasti dia akan lebih kurang ajar dan akan lebih banyak durhaka kepada Rabbnya.

Orang yang bertelanjang kaki, karena tidak punya alas kaki mengatakan, "Saya akan bersyukur jika Rabbku memberiku sepatu." Tapi orang yang telah memiliki sepatu akan menangguhkan syukurnya sampai dia mendapatkan mobil mewah.

Kurang ajar sekali. Kita mengambil kenikmatan itu dengan kontan, namun mensyukurinya dengan mencicil. Kita tak pernah bosan mengajukan keinginan-keinginan kita, tapi perintah-perintah Allah yang ada di sekeliling kita lamban sekali dilaksanakan.

***
Sumber: Laa Tahzan (Jangan Bersedih!), karya Dr. Aidh Al-Qarni, terbitan Qisthy Press.

selamat jalan duhai sahabat
doa kami selalu mengiringi mu
semoga ini bukan kesedihan mu meninggalkan kami
namun ini adalah senyummu
senyum engkau menghadap kekasih sejatimu "Alloh "
semoga Alloh yang esa akan menempatkan mu disurganya
zsurga para pejuang agama Alloh
penegak risalah Muhammad SAW
doa kamii selalul teriring bagi mu

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya. Banyak orang cepat datang ke shaf shalat laiknya orang yang amat merindukan kekasih.

Banyak orang cepat datang ke shaf shalat laiknya orang yang amat merindukan keka-sih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.
Seperti pe-nagih hutang yang kejam ia perlakukan tuhannya Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada
ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang Allah berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan Allah atasmu Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang. Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu tak ada apa-apa.
Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri
Asshiddiq Abu Bakar Ra. Selalu gemetar saat dipuji orang. Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau
hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidak tahuan mereka”,ucapnya lirih
Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana,lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya kepadakhalayak. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak.
Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan banyak orang karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan ambisi pribadinya, atau tidak mau kalah atau tertinggal di belakang para
pejuang. Mereka telah menukar kerja dan kata
Dimana kau letakkan dirimu? Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap eng-kau bergetar dan takut, sampai sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, eng-kaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat obyek ma’siat menggodamu dan engkau menikmatinya? Malu kepada Allah dan hati nurani tak ada lagi Malam-malam berharga berlalu tanpa satu ra-kaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani ber-tambah tinggi. Rasa malu kepada Allah, dimana kau kubur dia? Di luar sana rasa malu tak punya harga.
Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU 25 % mengaku telah berzina dan hampir separuhnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan perkosaan, walaupun pada saatnya mereka memperkosa.Dan masyarakat memanjakan mereka, karena “mereka masih dibawah usia”.
Mungkin engkau mulai berfikir “Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis per-empuan - bila engkau laki-laki atau sebaliknya (akhi dan ukhti)- dicelah-celah rapat atau ber-dialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh”
Betapa jamaknya ‘dosa kecil’ itu dalam hatimu. Kemana getarannya yang
gelisah dan terluka dulu, saat “TV Thaghut” menyiarkan segala “kesombongan jahiliyah dan maksiat”? Saat engkau mau muntah melihat laki-laki berpakaian perempuan, karena kau sangat percaya kepada ustadzmu yang mengatakan “ Jika
Allah melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki,apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?”Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama dan yang paling tinggi berteriak “Ini tidak islami” berarti ia paling islami, lalu sesudah itu urusan kesendirian tinggallah antara engkau dengan lamunanmu, tak ada Allah disana?
Sekarang kau telah jadi kader hebat. Tidak lagi malu-malu tampil. Justeru engkau sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Kau yang tak mampu melawan berontak hatimu untuk tidak makan berdiri di tengah suatu resepsi mewah. Berbisiklah syaithanmu : “Jika kau duduk di lantai atau di kursi malam ini citra da’wah akan ternoda”.
Seakan engkau-lah pemilik da’wah ini.

Lupakah kau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter. Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, tak lain karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu. Siapa yang mau menghormati ummat yang “kiayi”-nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi,lalu dengan enteng mengatakan “Itu maharku, Allah waliku dan mala-kat itu
saksiku dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?
Siapa yang akan memandang ummat yang da’inya berpose lekat dengan seorangperempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan “Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam seperti ayah, bahkan lebih dekat lagi”
Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua
kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama? Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempu-an dalam organisasinya? Kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena sta-tusmu lalu kau serang maksiat masyarakat awam?
Bukankah ini mengkomersilkan kekuarangan masyarakat? Koruptor macam apa engkau ini? Semoga ini tak terjadi pada dirimu, karena kafilah yang pernah berlalu tak sunyi dari peruntuh bangunan yang dibina dengan susah payah Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka. Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada Amerika dan Zionis dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk makanan mereka, semata-mata karena nuansa “westernnya”. Engkau akan menjadi faqih pedebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan “lihatlah, betapa Amerikanya aku”. Me-mang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah ngkau punya harga diri. Mahatma Ghandi memimpin perjuangan kemerdekaan India dengan kain tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India
menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana. Bila ia minta bangsanya mendongakkan kepala dengan bangga, maka 300 juta bangsa India akan tegak, walau-pun tulang punggung mereka tak kuat lagi bnerdiri karena lapar dan kurang gizi.
Kini datang “pemimpin” ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil dan rumah mewah serta hidup di tengah gemerlap kehidupan selebri-tis. Saat fatwa digenderangkan, ummat tak lagi punya kemauan untuk mendengar. “Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebihmemenuhi seleraku

alhamdulillah
hore aku nih terakhir ujian
seoga aja nainya bagus2 yah
amiiiiin
eh aku kayaknya ga bisa mudik nih
he eh aku nggak ada doku terus aku kayaknya engen ikut2an jadi pemantau pemilu deh
doaina ja masih lowong yah
tapi di gunung kidoel
wuiiiih jauh bener
gmn terima kgak yah
tau deh gelap
daaaaaagh
wass wr wb

gw hari ini ujian cing tapi nggak seberapapu gw belajar malah men yuri ampe pagi hehhe (jangan di tiru yah ade2)

gini nih klo lagi ujian
masak aku sampe bisa ketiduran waktu ujian
abis dua kali seeh pagi aku ujian pde siangnya aku ujian aqidah
hehe
pas ujian aqidah nih aku ketiduran abis maen game ampe pagi seeh hehehhe

subuh menjelang, teng.....aku tersentak. Satu malam aku
terjaga memikirkan hasil kemaren.

***

Pak Is masuk ke kelas dengan senyum khasnya. Dan begitu beliau
mengucapkan salam, semua berebutan mengajukan pertanyaan. Dan semua
pertanyaan sama, apakah benar saya ini seperti ini?

Pak Is tersenyum, dan dengan bijaknya berkata,"Ada satu hal yang
bersemayam didalam hati manusia, ego pribadi. Perasaan itu
melahirkan kesombongan, yang menutupi hati sehingga hati tidak lagi
bisa melihat, hati tidak lagi bisa memberikan penilaiannya, hati
cendrung disekap oleh kesombongan. Lalu, si ego meneriakkan
pernyataan ini saya, dan otak berpikir, saya tahu dan kenal siapa
saya. Itulah rentetannya."

Beliau terdiam, lalu bertanya,"Sekarang, siapa dari hadirin sekalian
yang tidak menolak penilaian tersebut?". Beliau memutar pandangannya
kesekeliling, tak satupun yang menunjukkan tangan.

"Itulah manusia, terlalu cepat menilai, terlalu cepat memvonis,
sebelum mengerti dan paham duduk persoalannya. Kembali si-ego
bertindak, kembali si-ego menutupi hati dan pikiran".

"Sekarang, coba hadirin sekalian beri waktu setengah jam saja,
duduk, relaks dan mulai berpikir apa benar ini saya? lihat hasil
saudara, renungi hasil itu. Memang itu hanya selembar kertas, tapi
itu adalah gambaran sepintas tentang anda sekalian".

Hari keenam pun berakhir.

Malam semakin larut. Aku duduk dalam perenunganku. Aku tidak tahu
lagi berapa banyak perenungan yang sudah aku lakukan. Ya, inilah
aku, insan yang sombong dan buta hati. Memang benar, Allah saja
menyatakan bahwa manusia itu sombong dan tinggi hati.

Teringat kembali, saat aku mebacakan surat untuk saudara kembarku,
diriku sendiri, rentetan perjalan hidup, yang penuh suka dan duka,
yang jarang aku syukuri. Alunan lagu Ebiet G. Ade masing terngiang
dikepalaku....

Perjalanan ini...
Terasa sangat menyedihkan ....
Tubuhku terguncang.
Dihempas batu jalanan.
Hati tergetar menatap.
kering rerumputan.
Perjalanan ini pun.
Seperti jadi saksi.
Gembala kecil.
Menangis sedih.

Ass wr wb
Hello blog
Hari ini hari kedua aku ulangan eh ujian akhir semester ini
Masih kayak kemaren masih diwarnai dengan indahnya kebersamaan ??????????
Yah kebersamaan dalam mengerjakan alias mencontek
Mungkin hal ini jadi ada karena nggak ada kesiapan bahan ujian atao materi
Pantesan guekan anak Mahasiswa photocopian
Jadi kalo nyari bahan yah setelah mo ujian do-ank
Kekeke
Yah gitu de andy
Lo perlu tau aja Andy tu yah kayak gitu seeh orangnya
Aku sering nomong jangan nyontek
Tapi kalo kayak gini yah gue “terpaksa” harus nyontek yah nyontek lagi nyontek lagi
BE STUPID WITH THEM MIND
AND
BE SMART WITH YOUR MIND
Emang siih gw ngrasa klo segala hal yang aku lakukan sekarang tu memang berawal dari kesalahanku sendiri waktu itu
Setiap ada kuis aku nyontek
Pr anggak peanah ngerjain sendiri lalu sekarang mo bilang apa klo pr or tugas rumah aja yang jelas jelas boleh buka buku n belajar aku yontek gmn ntar ujian yang jelas nggak boleh nyonte malahan tadi tuh yah kayak anak SD banget seeh tapi ada benernya juga
NB PERINGATAN KERAS!!!!!
YANG DIATAS JANGAN DITIRU OK!!!!!!

Mo denger omongan dosen gw
ANAK2 TOLONG BUKU CATATAN AND TAS DITARUH DI DEPAN KELAS
Tuhkan inget nggak waktu kita kelas 1 sd kan kayak gitu juga khan hehehe
Cuma dulu aku nggka masalah kan palingan 1+1 = 2
Klo sekarang sampe depresiasi saham bahkan laba hingga bunga kau ikutin semua
Gmn nggak pusing
Makanya dari dulu aku paling suka ekonomi islam hampir semua orang bisa mecahin masalahnya denga jenis ini n jelas-jelas nggak ada bunga “ingat bunga itu riba “
Dan jelas –jelas bikin pusing anak akuntansi, klo nggak ada bunga khan asyik okeeeeeeee gmn kalian setuju kagak? SETUJUUUUUUUUUUUUU!!!!!!!!!!!

Segala sesuatu itu ada dan akan terjadi sesuai dengan ketentuan qadha dan qadar. Ini merupakan keyakinan setiap muslim, para pengikut setia Rasulullah SAW. Yakni keyakinan mereka bahwa segala sesuatu di dunia ini tidak akan pernah ada dan terjadi tanpa sepengetahuan, izin dan ketentuan Allah SWT.

Tiada suatu bencana pun yang terjadi di bumi dan tidak pula pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis di dalam kitab Lauh al-Mahfudz sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS Al-Hadid: 22)

Dan, sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (QS Al-Baqarah: 155)

Cobaan bagi seorang mukmin adalah kebaikan, “Sungguh unik perkara orang mukmin itu! Semua perkaranya adalah baik. Jika mendapat kebaikan ia bersyukur, maka itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika ditimpa musibah ia bersabar, maka itupun sebuah kebaikan baginya. Dan ini hanya akan terjadi pada orang mukmin,” demikian Rasulullah bersabda.

Rasulullah juga telah berpesan, “Jika engkau memohon, maka memohonlah kepada Allah, jika engkau minta pertolongan mintalah kepada Allah. Ketahuilah bahwa seandainya seluruh makhluk berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu niscaya mereka tidak akan mampu memberikannya, selain yang telah ditetapkan Allah bagimu. Dan, seandainya mereka semua berkumpul untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu selain yang telah ditetapkan Allah atasmu. Pena-pena telah kering dan lembaran-lembaran telah dilipat.”

Dalam sebuah hadits shahih yang lain disebutkan, “Ketahuilah bahwa apa yang akan menimpamu tidak akan pernah luput dan apa yang tidak akan menimpamu tidak akan pernah menimpamu.”

Pernah pula Rasulullah mengatakan pada sahabatanya yang mulia, “Pena telah kering, wahai Abu Hurairah, berkaitan dengan apa yang akan engkau hadapi.”

Di lain waktu Rasulullah memberikan panduan, “Kejarlah apa yang bermanfaat untukmu, dan mintalah pertolongan kepada Allah. Jangan mudah menyerah dan jangan pernah berkata, 'Kalau saja aku melakukan yang begini pasti akan jadi begini.' Tapi katakanlah, 'Allah telah mentakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki pasti akan Dia lakukan.'”

Dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah dia bersabda, “Allah tidak menentukan sebuah qadha bagi hamba kecuali qadha itu baik baginya.”

Berkaitan dengan hadist ini, Syaikhul Islam Ibnu Taimyah pernah ditanya, "Apakah maksiat itu baik bagi seorang hamba?" Beliau menjawab, "Ya! Namun dengan syarat dia harus menyesali, bertaubat, beristighfar, dan merasa sangat berasalah."

Allah berfirman, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al-Baqarah: 216)

***

Dinukil dari: Laa Tahzan karya Dr. Aidh Al-Qarni, terbitan Qisthi Press

Seorang menteri di Baghdad telah berlaku lalim terhadap kekayaan seorang wanita tua. Hartanya dirampas dan semua hak wanita itu dirampok. Tapi si wanita itu dengan berani mengadukan kelaliman itu kepada menteri dimaksud sambil menangis dan memprotes kekejamannya. Sang menteri sama sekali bergeming dan tak menyadari kekejamannya terhadap si wanita.

Wanita itu kemudian mengancam, "Jika engkau tidak menyadarinya juga, aku akan memohon kepada Allah agar engkau celaka." Menteri itu malah tertawa terkekeh-kekeh dan mengejek wanita itu seraya berkata dengan angkuh, "Berdoalah di sepertiga akhir malam." Wanita itupun pergi meninggalkannya.

Setiap hari, pada sepertiga malam terakhir, ia selalu berdoa. Tak berapa lama kemudian, menteri itu dimakzulkan, dan seluruh hartanya disita. Ia diikat di tengah pasar dan dicambuk sebagai hukuman ta'zir atas kejahatannya kepada rakyat. Pada saat itu si wanita tua lewat, dan melihat siapa yang diikat. Katanya, "Engkau benar. Engkau telah menganjurkan kepadaku untuk berdoa di sepertiga malam terakhir, dan terbukti sepertiga terakhir malam itu memang waktu paling baik."

***
Sepertiga malam itu sangat mahal dalam kehidupan kita, sangat berharga. Sebab itulah Rabb Yang maha Mulia berfirman. "Adakah seseorang yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku berikan apa yang dia minta, adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku sehingga aku ampuni dia, dan adakah orang yang berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan doanya."

Sedari remaja, dan dari sekian banyak cerita yang pernah saya dengar, ada sebuah peristiwa yang sangat membekas dalam hidupku yang tidak mungkin saya lupakan. Yang saya rasakan saat itu adalah bahwa tak ada yang lebih dekat daripada Dzat Yang Maha Dekat, yang memiliki jalan keluar, pertolongan, dan kebaikan.

Ceritanya begini, waktu itu saya bersama sejumlah pumpang lainnya terbang dari Abha menuju Riyadh, bertepatan dengan pecahnya Krisis Teluk. Di dalam pesawat yang sedang terbang itu, dikabarkan kepada seluruh penumpang bahwa pesawat akan kembali ke bandara Abha karena ada kerusakan. Kamipun kembali ke Abha, dan kru memperbaiki pesawat.

Setelah kerusakan diperbaiki, kami terbang lagi. Namun ketika kami sudah mendekati Riyadh, roda pesawat tak mau turun. Selama satu jam, pesawat hanya berputar-putar di atas kota Riyadh. Pilot telah berusaha melakukan pendaratan sebanyak sepuluh kali namun setiap kali sudah dekat ke landasan dan berusaha mendarat selalu gagal, dan pesawatpun terbang lagi. Saat itu kami panik, dan banyak diantara kami yang sudah pasrah.

Para penumpang wanita menangis. Saya lihat air mata mengalir deras di pipi. Kini kami berada di antara langit dan bumi menunggu kematian yang bisa lebih cepat dari kerdipan mata. Teringat olehku segalanya, namun tak ada yang lebih baik dari amal shaleh. Hati saya segera tertuju kepada Allah dan alam akhirat. Dan, dunia menjadi sangat tidak berharga. Saat itu, yang selalu keluar dari bibir kami adalah, Laa Ilaaha ilallallaah wahduhu laa syariikalah lahul mulk wa lahul hamd wa huwa'alaa kulli syai'in qadiir (Tidak ada Ilah selain Allah, satu-satunya, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya semuau kerajaan dan pujian, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).

Kalimat ini meluncur dengan jujur dari bibir kami. Seorang Syaikh yang sudah berumur berdiri dan berseru kepada seluruh penumpang untuk meminta perlindungan kepada Allah, berdo'a kepada-Nya, memohon ampunan-Nya, dan bertobat atas segala kesalahannya.

Allah sendiri telah menjelaskan tentang sifat manusia, Maka tatkala mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (QS Al-'Ankabut: 65)

Kamipun berdoa kepada Dzat Yang Mengabulkan doa orang yang dalam keadaan terjepit, seperti yang dilakukan oleh orang yang terjepit. Kami betul-betul khusyu' dalam doa kami. Tak berapa lama, pada usaha yang kesebelas dan keduabelas kami bisa mendarat dengan selamat. Ketika turun dari pesawat kami seperti baru saja keluar dari kuburan. Jiwa kami kembali seperti sedia kala, air mata sudah mengering, dan senyuman kembali mengembang. Sungguh agung kebaikan Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi itu.

Berapa banyak kita memohon kepada Allah saat bahaya menimpa, tatkala bencana itu hilang kita melupakan-Nya.

Di lautan kita berdoa kepada-Nya agar kapal kita selamat, namun ketika sudah kembali ke darat kita durhaka kepada-Nya.

Kita menaiki angkasa dengan aman dan santai, tidak jatuh karena Yang menjaga adalah Allah.

Semua ini adalah kebaikan dan bantuan Yang Maha Pencipta.

***

Sumber: Laa Tahzan, karya Dr. Aidh Al-Qarni, terbitan Qisthi Press

Sering dalam keseharian hidup di negeri yang penduduknya mayoritas non muslim, kita sibuk memilih memilah dan memikirkan apa-apa yang masuk kedalam mulut, yang mengalir melalui kerongkongan, dan yang singgah di perut, apakah itu barang haram atau halal.

Tak sadar 24 jam diri terjaga bertanya, waspada kalau ada barang haram yang masuk kedalam perut kita. Tiap aktivitas yang berhubungan dengan perut selalu kita jaga untuk selalu menghindari barang haram.
Contohlah, dalam berbelanja, ketika di supermarket, berbagai bungkusan makanan yang mau dibeli disigi, ditelisik tiap tulisan yang tertera jangan-jangan ada E471nya (emulgator yang mengandung ekstrak daging babi) atau tulisan-tulisan aneh yang mengundang rasa curiga. Kapan perlu penjaga toko pun dipanggil, ditanya, ini artinya apa, itu maksudnya apa. Belum lagi kalau mau beli ayam sepotong,diri sibuk sana sini bertanya di mana toko Turki atau Maroko yang menjual daging halal, jarak jauh 40 menit pun dengan bersepeda tidak masalah, asal mendapatkan daging halal. Belumlah lagi jikalau ada undangan makan, baik resmi maupun tak resmi, langsung memilih makanan vegetarian. Itulah, mulut selalu kita jaga kehalalannya.

Tetapi tengoklah jiwa, selungilah mata hati dan pikiran, ternyata
pintu-pintu haram yang sembunyi-sembunyi memasuki rumah diri kita
sering lewat melalui pintu ini. Barang haram masuk tanpa kita
sadari, tanpa pernah kita merasakan , kadang terjadi secara otomatis
tanpa bisa disadari. Salah satu pintu itu namanya lidah. Pintu-pintu
yang lain adalah mata, telinga, mulut, kaki, tangan, kemaluan, hati
dan pikiran. Soal lidah, terjagakah lidah ini ketika berada asyik
bercengkrama membicarakan orang.

Dari kesemua pintu ini, pintu yang sulit deteksi oleh orang lain yang tak tampak oleh mata ketika dimasuki benda asing adalah pintu HP (hati dan pikiran). Orang lain bisa mengingatkan ketika pintu mulut mau menelan barang haram. Orang lain bisa menegur saat pintu telinga asyik menguping pembicaraan yang haram. Pintu kaki dan tangan bisa dengan mudah dikenali mau kemana. Tetapi soal pintu HP hanyalah yang punya HP dan Allah SWT sang Maha Pembuatnya sajalah yang tahu kapan dia membuka dan menutup. Pernahkah kita bayangkan betapa dahsyatnya pintu HP ini jika terbuka, mengelana dan mengembara, tanpa dibatasi oleh dimensi ruang dan waktu. Melalui pintu ini hal-hal yang dilarang oleh agama, yang diharamkan sering berseliweran tanpa disadari.

Bayangan itu bisa dimasuki tamu masa silam, tamu masa sekarang bahkan oleh tamu masa datang. Contoh sederhananya, pintu ini bisa terbuka etika pintu mata dimasuki seorang wanita yang kebetulan lewat didepan hidung dengan bau parfum yang aduhai, dari pintu mata dengan mudah pintu HP bisa terbuka menganga, setelah daun pintunya bergoyang-goyang disenggol bayangan romantis yang tidak-tidak, sehingga tak sadar dia tiba-tiba sudah menerobos merasuki rumah tubuh dan jiwa.

Pintu mulut sering kita jaga dari kemasukan benda-benda haram, tetapi pintu HP sering kita sepelekan menguncinya rapat-rapat dari terjangan tamu-tamu haram yang tak diundang. Ponsel atau HP sering kita hidupkan jangan sampai kelamaan mati, takut kalau ada call yang masuk. Tapi pintu HP, mungkin kita tak selalu serius mengawasinya dari call yang tak diundang. Kadang-kadang ketika duduk di mesjid mendengar ceramah pun dia masih saja mau menerima call soal gossip yang tidak-tidak. Kalau sudah begini, konsistenkah diri kita untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang haram ?

Beruntunglah kita, selama bulan Ramadhan yang baru ewat kita dilatih ntuk mengawasi pintu HP ini. Karena dari pintu ini lah jalan masuknya nafsu dan syahwat. Kalau pintu ini selalu kita rawat dan jaga dengan serius dan teliti, si tamu nafsu dan syahwat tak bisa lagi masuk semaunya. Lain halnya, jika pintu ini tidak kita urus, sehingga mor-mornya karatan, untuk menutup pun tak bisa, walhasil si tamu nafsu dan yahwat dengan leluasa masuk mengacak-acak rumah tubuh dan jiwa kita sampai kumuh, sehingga sukar untuk dibersihkan sebersih-bersihnya lagi.

Semoga kita sudah berani yakin, bahwa HP kita ini sudah bisa otomatis mereject call haram yang mengetuk dan sebaliknya selalu siap menerima call halal yang masuk. Amin.

sekali lagi hambamu ini ya Alloh Engkau beri Cobaan yang begitu berat
sesaat kemaren minggu engkau telah mengambil harta kami ( dompetku ilang dhab +ATM 600 rb wah gue bayar spp gmn yah ? )
hari ini engau ambil saudara kami ( Kaka SEpupuku Keguguran - Innalillahi wa Innailaihi Rojiun _mungkin beliau belum diperkenankan mendapatkan putrinya yang kedua itu _semoga ia menjadi bidadari Syurga nanti Amin )
YA Alloh bila memang Engkau anggap hamba mampu maka tegarkanlah hamba
jikalau tidak maka berilah jalan pada kami

mading jadda yang baru bentar lagi hadir di kampus 1 UAD
klo kalian mo daftar atau ngikut nulis artikel
call aja div psdm di sekre JADDA
atau email ke jaddacreative@yahoo.com

aku kali ini kehilangan password email lah lupa seeh dah tua kali yah
hari ini aku ikutan 1 cell net secara resmi
kamu pada mo daftar kagak?
klo mo hub aq yah

ada aja ng crack nih di intersat
www.wintersat.com

ada aja ng crack nih di intersat
www.wintersat.com


hari ini eh sekarang aku lagi ujian PDE pengolahan data elektronik alias spss eh gak tau deh masih sempat bikin posting kayak gini
yah hari ini insya alooh aku bisa dapet kiriman ( HORE!!!!)
aku sekarang ikut mlm 1cellnet yang merupakan penghematan pulsa hp besar2an klo kalian pada pengen tau gimana caranya telpom ke jakarta dari mana aja dengan harga 850 permenitnya silahkan call me andyafif@yahoo.com thanks ingat dari ana aja asal sljj kita paling murah yaitu 850 per menitnya SPEKTAKULER !!!!!!!!! CALL ME andyafif@yahoo.com atau message di shoutbook ini

Berulang Kali Hacker Coba Ganggu Sistem TI KPUPublikasi: 19/04/2004 18:33 WIB
Tim Teknologi Informasi (TI) KPU mengakui sebelum terjadi serangan "cracker" yang berhasil Sabtu malam lalu, telah terjadi beberapa kali upaya percobaan untuk mengganggu sistem kerja TI yang menampilkan hasil perhitungan suara Pemilu 2004.

Sekretaris tim TI KPU, Basuki Suhardiman, dalam jumpa pers di Pusat Tabulasi Nasional Pemilu di Hotel Borobudur Jakarta, Senin, menyatakan, pada 8 April sudah ada "hacker" yang mencoba masuk sistem TI KPU. "Namun gagal karena berhasil diantisipasi," jelasnya.

Ia menjelaskan, Sabtu malam (17/4) sistem perhitungan suara KPU sempat dikacaukan oleh serangan "cracker" sehinga nama-nama partai berubah. Misalnya ada yang menjadi Partai Jambu, Partai Kolor Ijo dan sebagainya. Minggu pukul 11.00 WIB sistem baru bisa diaktifkan kembali.

Basuki menambahkan, sampai Minggu sore lalu masih ada "cracker" yang mencoba mengganggu. Ia mengakui adanya kelemahan dan kelengahan dari tim TI KPU , namun ia mengatakan bahwa masuknya gangguan hacker itu merupakan murni "human error".

Minggu lalu tim KPU yang diketuai Achyar Oemry sudah melaporkan ke Polda Metro Jaya mengenai adanya gangguan "Cracker" itu.

Ia mengungkapkan, pihaknya berhasil menyelusuri orang yang melakukan "keisengan" tersebut, karena sistem TI KPU yang dilengkapi keamanan berlapis itu bisa merekam setiap perubahan data yang dimasukkan. Namun sayang, ia tidak bersedia menyebutkan ciri-ciri dari pelaku, dan hanya mengatakan bahwa pelakunya dari dalam negeri.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Polda supaya identias hacker tersebut tidak dipublikasikan dulu, namun kami sudah menyerahkan data-datanya dan Polda cukup bersemangat untuk menindaklanjuti," papar dia.

Sementara itu Achyar menyatakan, pihaknya akan melakukan sejumlah perbaikan pada sistem penghitungan agar bisa digunakan untuk Pemilu Presiden mendatang.

"Meskipun data TI merupakan data sementara karena yang digunakan adalah sistem manual, namun data TI cukup bermanfaat bagi masyarakat," imbuhnya. (ish/sdn)


lirik & lagu : indra

intro: 4X

G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Aku memang menyukai senyummu…oh Naomi
G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Aku sering rindu tatap matamu…oh Naomi
G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Kadang kehabisan kata di hadapanmu…oh Naomi
F
Mungkin saja aku mulai jatuh hati padamu

G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Saat duniaku terasa kelabu…oh Naomi
G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Kamu birukan kembali langitku…oh Naomi
G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Teduhi aku dengan payung setiamu…oh Naomi
F
Mungkin saja aku telah jatuh hati padamu

bridge:
F E
Tapi aku hanya bisa mengagumimu
Am G/Bm Cm
Karena hatimu bukanlah milikku

reff:
G D/F# Em D
Lembutnya sikapmu padaku
Am C D
Aku harus melupakanmu
G D/F# Em D
Biru langitku karenamu
Am F
Aku harus melupakanmu




wah gile bener lagunya the rain benerrrr- beneeer greget di ati dech

Mungkin ini yang terbaik untukku dan untukmu
Bukan untuk kusesali ataupun kau tangisi
Biarkanlah apa adanya

Jangan lupa kita pernah punya cerita indah
Waktu bersama berdua
Sudah..simpan saja semua

Coba lupakan kamu
Takkan lagi ada lagu untukmuCeriakan harimu slaluCoba lupakan kamuTakkan lagi ada kisah yang hiasi mimpi-mimpimu
Coba lupakan kamu
Jangan kau cemaskan diriku disini Hai Dinda
Semuanya 'kan baik saja
Masih banyak yang dapat aku lakukan oh Dinda
"well, you know everything's gonna be just fine, ok?!"

intro: 4X

G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Aku memang menyukai senyummu…oh Naomi
G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Aku sering rindu tatap matamu…oh Naomi
G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Kadang kehabisan kata di hadapanmu…oh Naomi
F
Mungkin saja aku mulai jatuh hati padamu

G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Saat duniaku terasa kelabu…oh Naomi
G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Kamu birukan kembali langitku…oh Naomi
G Am G/Bm C G Am G/Bm C
Teduhi aku dengan payung setiamu…oh Naomi
F
Mungkin saja aku telah jatuh hati padamu

bridge:
F E
Tapi aku hanya bisa mengagumimu
Am G/Bm Cm
Karena hatimu bukanlah milikku

reff:
G D/F# Em D
Lembutnya sikapmu padaku
Am C D
Aku harus melupakanmu
G D/F# Em D
Biru langitku karenamu
Am F
Aku harus melupakanmu

ujian hari hari terakhir ini sungguh melelahkan
selain ujian buat pelajaran juga ujian buat iman
jadi ingat kata ibu " be your self "
jangan nyontek maksudnya
karena di hari akhir segala hal akan kita hadapi dan dipertanggung jawabkan di hadapNya
Qs Al Qiyamah 13-15

Siapa bilang bahwa ," Orang yang lurus ( jujur ) itu akan kurus ( miskin )

hidupnya." Dan tidak benar juga guyonan sebagian orang yang mengatakan , " Di zaman sekarang, jangankan mencari rezeki yang halal, yang harampun susah,". Ungkapan demikian, entah serius atau hanya kelakar, sebagai indikasi iman dan keyakinannya kepada Allah, lemah.

Bagi orang mukmin, justru bersikap jujur itu merupakan kebahagiannya. Sebab rezeki yang diperoleh secara jujur, menuai berkah sejak di dunia ini. Orang yang gemar berkata jujur, kata-katanya berbobot. Bukankah Nabi Muhammad SAW, sejak kecil oleh kaumnya digelari al Amin, lantaran kejujurannya. Karena itu jangan ragu untuk berlaku jujur . Misalnya dalam hal perolehan rezeki. Simaklah salah satu contoh.

Amin, lelaki miskin hidup dengan keluarganya di zaman Salafush Soleh. Tinggalnya di pinggiran kota Mekah. Satu hari ia pamit kepada isterinya untuk mencari nafkah. Sudah menjadi kebiasaanya sebelum beraktivitas, ia tawaf, salat di belakang Makam Ibrahim dan berdoa di Multazam. Antara lain Ia mohon kepada Allah agar diberi kemudahan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.

Hari itu mesjidil Haram dipenuhi oleh jemaah. Ketika berjalan menuju sumur Zam Zam, kaki Amin menyenggol sesuatu. Ternyata sebuah kantong berwarna hijau. Setelah diperiksa, isinya banyak uang dinar. Dengan perasaan berbunga-bunga kantong itu dibawanya pulang. Dia membayangkan akan bisa membeli bahan makanan dan pakaian bagi keluarganya.

Sambil menghitung jumlah uang dinar itu Amin menceritakan details kejadiannya , dan menduga isterinya pasti akan sangat senang . Namun diluar dugaannya sang isteri berkata, " Kalau begitu cepat kau letakkan kembali kantong ini di tempatnya semula.Itu bukan uang uang milik kita.Itu harta orang lain. Orang yang kehilangan hartanya itu pasti saat ini sedang sedih. Kantong yang kau temukan itu adalah amanah. Ayolah cepat kau kembalikan kantong itu pada tempatnya. Kita harus jujur dan amanah. Lebih baik aku dan anak-anakku mati kelaparan dari pada makan rezeki yang tidak halal," Amin, bisa menerima bujukan isterinya. Ia pun segera kembali ke mesjid.

Begitu sampai di mesjid Amin mendengar teriakan seorang jemaah haji, " Wahai para tamu Allah.Apakah diantara kalian ada yang menemukan kantong hijau milikku,? "Amin mendekati pak Haji tersebut. Setelah diyakini, bahwa kantong itu memang benar miliknya, maka Amin menyerahkan barang tersebut kepada lelaki itu. Bukan kepalang senangnya ia. Kemudian Pak Haji itu mengajak Amin ke tempat sepi. Disana uang tersebut dihitung. Ternyata klop dengan pengakuannya sebanyak 150 dinar.

" Saudaraku, kantong ini sekarang menjadi milikmu. Dan masih ada satu kantong lagi berisi 1.000 dinar untukmu. " kata Pak haji tersebut. Ditengah perasaan penuh takjub dan kental tanda tanya yang ada dalam benak Amin, Pak Haji itu melanjutkan , " Harta ini diberikan seorang Dermawan dari Mesir. Ia berwasiat padaku agar meletakkan sebagiannya di dalam Masjid ini. Jika ada seseorang yang menemukannya dan dengan jujur ia mengembalikan kepadaku, aku disuruhnya memberikan harta ini kepadanya,"

" Tapi....., kenapa Dermawan Mesir itu memintamu untuk melakukan hal itu ? ",tanya Amin, dengan rasa penasaran ingin tahu. " Dia ingin sedekahnya sampai ke tangan orang yang jujur dan amanah. Kamu telah mengembalikan kantong itu dengan penuh amanah. Siapa yang bisa menjaga amanah maka dia dapat dipercaya. Dan orang seperti itu, selain ia makan sendiri, ia juga akan bersedekah dengan apa yang ada padanya. Orang seperti itu tidak akan mementingkan dirinya sendiri. Dengan demikian sedekah lelaki beriman dari Mesir itu akan diterima Allah SWT.",, kata Pak Haji itu sambil senyum puas. Akhirnya kedua kantong berisi ribuan dinar itu diserahkan kepada Amin. Bisa dibayangkan betapa senang dan syukurnya Amin, dapat rezeki diluar dugaan itu.

Setiba di rumah, Amin menguraikan kisahnya kepada sang isteri. " Na ,kalau demikian, uang itu halal buat kita. Jangan lupa sedekahkan sebagiannya kepada orang-orang yang memerlukan ", ujar sang isteri dengan perasaan ria. Sejenak kemudian keduanya sujud syukur.

Setelah itu Amin pergi ke pasar dan membagi-bagikan sedekah kepada fakir miskin. Ia semakin percaya bahwa dengan meninggalkan rezeki yang haram, Allah SWT. pasti menggantinya dengan rezeki yang halal dan jauh lebih banyak. Amin semakin yakin akan ajaran Rasulullah SAW. bahwa kejujuran adalah pintu menuju surga. Surga di dunia berupa ketenangan batin, keharmonisan rumah tangga, memiliki kesehatan yang perima, dan rasa nikmat ketika menjalankan ibadah. Sedang surga di akhirat, Masya Allah, tidak dapat dibayangkan nikmatnya.( Bahan Buku Bercinta untuk Surga oleh Habiburrahman Saerozi ).Wallahualam.

Rubrik: Berita Tgl: 24/3/2004

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat mengakhiri kampanyenya di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa, mengajak massa pendukungnya untuk memanjatkan doa sebagai tanda ikut berkabung atas tewasnya pemimpin spiritual HAMMAS Syeikh Ahmad Yassin.

"Di sini kita boleh bangga sebagai kader dan simpatisan PKS, bangga PKS memiliki massa yang banyak, bangga melakukan kampanye dengan perasaan yang senang, tapi kita harus ingat kalau saudara-saudara kita di Palestina sedang berkabung atas tewasnya Syeikh Ahmad Yassin oleh rudal tentara Israel," kata Ustadz Muzadi yang diikuti teriakan takbir sebelum memimpin doa di hadapan ratusan massa PKS yang memenuhi ruangan GOR Bulungan.

Pada Senin (22/3) lalu, helikopter Israel menewaskan pemimpin spiritual kelompok garis keras HAMAS tersebut saat ia meninggalkan sebuah masjid di Palestina, sebagai pembunuhan termahal dalam lebih dari tiga tahun konflik.

Sedikitnya tiga orang yang lain juga tewas dalam serangan rudal sebelum fajar atas ulama berjanggut, dan berkursi roda, yang memimpin kelompok yang telah bersumpah untuk menghancurkan egara Yahudi itu.

Selain memanjatkan doa, kampanye tersebut juga menghadirkan jurkamnas yang juga caleg PKS yakni Ketua DPW PKS DKI Jakarta Ahmad Heriyawan Lc, artis Anneke Putri, mantan Ketua KNPI Adyaksa Dault dan caleg wilayah Cilandak Ustadzah Wiryaningsih.

Wiryaningsih dalam orasinya menyampaikan bahwa PKS mungkin satu-satunya partai yang sangat memperhatikan keluarga kader-kadernya.

"PKS Insyaallah akan membawa perubahan bangsa. PKS akan menghasilkan calon pemimpin yang teladan bagi bangsa," katanya diiringi teriakan takbir.

Menurutnya, PKS akan membina keluarga para kader agar menjadi keluarga sakinah yang akan melahirkan calon pemimpin bangsa yang teladan.

PKS, katanya, menjamin kampanye akan berlangsung damai dan tertib. Sebelum acara berakhir, para caleg mendemonstrasikan cara pencoblosan.

Usai melakukan kampanye tertutup, para kader dan simpatisan PKS melanjutkan kampanye mereka dengan berkonvoi secara damai dan tertib di daerah Jakarta Selatan, setelah sebelumnya melakukan sholat dhuhur di mesjid At-Taqwa. Rute konvoi massa PKS tersebut meliputi Jl. Trunojoyo, Jl. Senopati, Blok S, Buncit Raya dan Mampang Prapatan Raya.

Pawai PKS memang dipusatkan di depan DPP PKS yang berada di kawasan Mampang Prapatan. Akibatnya, kawasan tersebut dipadati konvoi kendaraan peserta kampanye PKS yang diperkirakan mencapai ribuan orang itu.

Sebelum konvoi, peserta kampanye sebelumnya melakukan kampanye di enam titik lokasi kampanye di wilayah Jaksel, yakni dari Gor Bulungan, Gelangang Remaja Pasar Minggu, Balai Rakyat Mampang Prapatan, Balai Rakyat Bintaro Permai, Gedung Serba Guna Lebak Bulus, dan Karang Taruna Kebayoran Lama.

Pemantauan ANTARA, di tengah perjalanan menuju kantor DPP PKS, rombongan kader dan simpatisan PKS bertemu dengan massa PDIP dan PBR, mereka saling melambaikan tangan dan meneriakkan yel-yel masing-masing partai.

Meski demikian, pawai berlangsung damai dan tidak terjadi bentrokan antar pendukung parpol.

Sejumlah petugas kepanduang PKS nampak sibuk mengatur kendaraan peserta konvoi agar tetap berjalan di jalur lambat, untuk memberi kesempatan kendaraan lainnya berjalan di jalur cepat.

Salah seorang koordinator lapangan, Chaerul Rizal mengatakan, peserta pawai PKS diwajibkan mentaati peraturan lalu lintas seperti memakai helm dan berhenti pada saat lampu merah dan tetap berada di jalur lambat. [Antara, 23 Maret 2004]



Dicetak dari PK-Sejahtera Online : http://pk-sejahtera.org
Dengan alamat URL: http://pk-sejahtera.org/article.php?storyid=2464

Rubrik: Berita Tgl: 24/3/2004

JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saat mengakhiri kampanyenya di GOR Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa, mengajak massa pendukungnya untuk memanjatkan doa sebagai tanda ikut berkabung atas tewasnya pemimpin spiritual HAMMAS Syeikh Ahmad Yassin.

"Di sini kita boleh bangga sebagai kader dan simpatisan PKS, bangga PKS memiliki massa yang banyak, bangga melakukan kampanye dengan perasaan yang senang, tapi kita harus ingat kalau saudara-saudara kita di Palestina sedang berkabung atas tewasnya Syeikh Ahmad Yassin oleh rudal tentara Israel," kata Ustadz Muzadi yang diikuti teriakan takbir sebelum memimpin doa di hadapan ratusan massa PKS yang memenuhi ruangan GOR Bulungan.

Pada Senin (22/3) lalu, helikopter Israel menewaskan pemimpin spiritual kelompok garis keras HAMAS tersebut saat ia meninggalkan sebuah masjid di Palestina, sebagai pembunuhan termahal dalam lebih dari tiga tahun konflik.

Sedikitnya tiga orang yang lain juga tewas dalam serangan rudal sebelum fajar atas ulama berjanggut, dan berkursi roda, yang memimpin kelompok yang telah bersumpah untuk menghancurkan egara Yahudi itu.

Selain memanjatkan doa, kampanye tersebut juga menghadirkan jurkamnas yang juga caleg PKS yakni Ketua DPW PKS DKI Jakarta Ahmad Heriyawan Lc, artis Anneke Putri, mantan Ketua KNPI Adyaksa Dault dan caleg wilayah Cilandak Ustadzah Wiryaningsih.

Wiryaningsih dalam orasinya menyampaikan bahwa PKS mungkin satu-satunya partai yang sangat memperhatikan keluarga kader-kadernya.

"PKS Insyaallah akan membawa perubahan bangsa. PKS akan menghasilkan calon pemimpin yang teladan bagi bangsa," katanya diiringi teriakan takbir.

Menurutnya, PKS akan membina keluarga para kader agar menjadi keluarga sakinah yang akan melahirkan calon pemimpin bangsa yang teladan.

PKS, katanya, menjamin kampanye akan berlangsung damai dan tertib. Sebelum acara berakhir, para caleg mendemonstrasikan cara pencoblosan.

Usai melakukan kampanye tertutup, para kader dan simpatisan PKS melanjutkan kampanye mereka dengan berkonvoi secara damai dan tertib di daerah Jakarta Selatan, setelah sebelumnya melakukan sholat dhuhur di mesjid At-Taqwa. Rute konvoi massa PKS tersebut meliputi Jl. Trunojoyo, Jl. Senopati, Blok S, Buncit Raya dan Mampang Prapatan Raya.

Pawai PKS memang dipusatkan di depan DPP PKS yang berada di kawasan Mampang Prapatan. Akibatnya, kawasan tersebut dipadati konvoi kendaraan peserta kampanye PKS yang diperkirakan mencapai ribuan orang itu.

Sebelum konvoi, peserta kampanye sebelumnya melakukan kampanye di enam titik lokasi kampanye di wilayah Jaksel, yakni dari Gor Bulungan, Gelangang Remaja Pasar Minggu, Balai Rakyat Mampang Prapatan, Balai Rakyat Bintaro Permai, Gedung Serba Guna Lebak Bulus, dan Karang Taruna Kebayoran Lama.

Pemantauan ANTARA, di tengah perjalanan menuju kantor DPP PKS, rombongan kader dan simpatisan PKS bertemu dengan massa PDIP dan PBR, mereka saling melambaikan tangan dan meneriakkan yel-yel masing-masing partai.

Meski demikian, pawai berlangsung damai dan tidak terjadi bentrokan antar pendukung parpol.

Sejumlah petugas kepanduang PKS nampak sibuk mengatur kendaraan peserta konvoi agar tetap berjalan di jalur lambat, untuk memberi kesempatan kendaraan lainnya berjalan di jalur cepat.

Salah seorang koordinator lapangan, Chaerul Rizal mengatakan, peserta pawai PKS diwajibkan mentaati peraturan lalu lintas seperti memakai helm dan berhenti pada saat lampu merah dan tetap berada di jalur lambat. [Antara, 23 Maret 2004]



Dicetak dari PK-Sejahtera Online : http://pk-sejahtera.org
Dengan alamat URL: http://pk-sejahtera.org/article.php?storyid=2464

yah ini hari minggu sibukku hari ini aku di jakarta kota metropolitan en kota yang keras aku ( DPM U )ngadain studi comparatif ke dpr huh susah yah masuk DPR kami terhambat 2 jam jadi cuma beberapa masa saja berbicara
pun tak sama komisi II tapi cuma ama sekjen nya aja huh lagi ..............
ampe jam 12.30

15.30
setelah macet akhirnya sampai juga di depok
mpm UI yah cuma ngobrol aja ehhhhhhhhhh ketemu furak :) yah udah deh
cuma kayak giuni yah
loas jg yah UI

AL’Afuw
( Maha pemaaf)

Manusia adalah makhluk yang memiliki kelemahan. Di antaranya mudah tergelincir untuk berbuat salah. Kapan pun atau di manapun manusia dapat berpikir salah tentang banyak hal,mengembil keputusan yang keliru dan berperilaku secara tidak benar Namun Allah,yang menciptakan manusia, mengetahui segala kelemahan dan kelemahan hamba-Nya. Karenanya, Allah juga memaafkan kesalahan yang di perbuat manusia. Juka Dia tidak”memaafkan” maka tak seorang pun yang benar-benar terbebas dari dosa selama hidupnya di dunia. Jika ini yang terjadi, maka tak satupun manusia yang masuk surga.
Tapi kita tidak boleh lupa bahwa Allah memaafkan hamba-Nya yang ikhlas. Yang penting adalah hendaknya seseorang dengan jujurdan tulus menyerahkan diri kepada Allah, seraya menyadari penuh kelemahan dirinya sendiri. Allah mengampuni dosa-dosa mereka yang sadar dan mengaku segala kesalahan, serta kembali kepada-Nya dengan ikhlas. Allah menyatakan hal ini dalam Al-Quran:”Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lanyaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat denagn segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya;dan Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana (QS An Nisaa’,4:17)
Allah membuka lebar-lebar pintu maaf-Nya, dan senantiasa menganjurkan seluruh umat manusia untuk segera menuju kepada luasnya ampunan Allah dan Surga-Nya. Allah menyeru dalam Al Quran: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan ( hartana ), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahya dan memaafkan (keasalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) rang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun atas dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu dalah balasannya adalah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal. (QS ali Imran, 3:133-136

kucoba daki awan lalui pucuk-pucuk mentari
kurisaukan kemurkaan Tuhanku
Apakah ini pertanda cinta t'lah pudar ?????
ataukah ini ciri hati yang t'lah mati ?????

Dalam Kebisuan
Sunyi senyap.....tanpa kata
Hanya terdengar suara
tetesan-tetesan air dari genting
sisa hujan semalam

Hanya tersisa pemandangan kotor memilukan
dari halaman negri yang tak terjaga
apa ini tanda cinta t'lah pudar
apakah ini ciri hati yang t'lah mati ???

akupun tak tau
aku sekarang pun masih meraba-raba
dan masih terus mencari...............

hari minggu 8 feb semoga ini awal baru yang terbaik dalam hidupmu n smoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah amiiin ( ayo semua ngucapin yah .....amin )
ini sebuah lagu semoga mas irwan bisa kayak daredevil buat lindungin tante izah kayak lagu berikut

For You

I am a vision, I am justice
Never thought that I could love
Living in shadows, faded existence
It was never good enough
Within the darkness, you were the light
That shines away
You’re trapped in violence, I can be the man
That saves the day

I’m there for you
No matter what
I’m there for you
Never giving up
I’m there for you
For you

Someone has changed me, something saved me
Now this is who I am
Although I was blinded, my heart let me find that
Truth makes a better man
I didn’t notice that you were right in front of me
A mask of silence, we’ll put away so we can see

I’m there for you
No matter what
I’m there for you
Never giving up
I’m there for you
For you

For you

Within the darkness, you are the light
That shines away
In this blind justice, I can be the man
That saves the day

I’m there for you
No matter what
I’m there for you
Never giving up

You know it’s true
You were there for me
And I’m there for you
For you
For you
For you


alhamdulillah kembali kita akan bertemu
libur telah tiba
inilah saat menginjakkan kaki ke tegal bumi persada
inlah saat terindah
untuk kembali bersama
semoga dalam kepulangan hari ini
membawa bahagia nanti
dan semoga kita akan lebih dewasa dalam menyikapi hidup
dan masalah dalam hidup
orang memang sukar hidup dengan masalah
namun lebih sukar jika hidup tanpa ada masalah
karena semua kan terasa hampa

blog aq kali ini cuma mo menghimbau pada si sms jail en kgak tau malu !!!!!!!!!!!!!!!!!!!08157799040 !!!!!!!! buat lebih gentle dong jangan pake nama orang .siapa seeh lo !!!!! beraninya pake nick gw !!!!!!!!!!!!!!!!
ups sorry gw lagi kesel
mohon siapa aja yang tau no 08157799040 tolong kasih tau aq ke shout book ini
klo kagak kirim aja email ke email gw andyafif@yahoo.com
tanks atas bantuannya
ttd
afif

hari ini ujian ke-2 ku
ujian akhir semester ke-3
aq kira hasilnya lumayan jelek
aq cuma bisa njawab 1 point dalam pertanyaan ke-2
yah itung aja sendirilah
klo ujian ini soalnya jumlah 3 terus tiap soal 4 point
trus klo lo cuma njawab 1 poin aja dalam soal ke-2
jadi gimana hasilnya
u can't belive that !!!!!!!!!!!!!!!!
but u can smile coz itu adalah hasil kerjaan lo
murni tanpa lo harus nyontek( karena nggak ada yang kasih contekan koq)
murni juga semurni susunya murni ( maksudnya susu murni nya bang mamat koq => jangan ngeres dulu donk )
murni juga seindah rembulan di malam hari ( koq sampe situ segala sih ? )
yah that all ( kayak judul lagunya slank )
wassalam
qta cuma berharap kgak ngulang aja koq ( nilai B klo bisa malah A= kgak mungkin !!!!!!!!!!!!!!!!!!????????? )
klo ngulang yah ntar SP aja kali yah

Deritaku di ambang kehancuran hati
ke inginan yang tak berujung tiang
kerusakan mulai menjalar dari dalam diri
mungkinkah itu dapat kucegah
mungkinkah akan datang kesempatan yang ke-2
yah kesempatan tuk bisa kembalikan suasana hati

Gelora Jalal I

“Bisakah engkau bedakan antara
Hangatnya Matahari
Dan
Embun di putik bunga mawar pagi ?”

“Mampukah ombak bergulung –gulung menghantam pantai
Tanpa heningnya mutiara di dasarnya ?”

“Masihkah engkau rentangkan jarak antara
siang dan malam
panas dan dingin
damai dan gelisah ?”

“Mengapa masih engkau palingkan muka
ketika rindumu bergolak
dan cintamu meruak
saat samudera diselimuti kabut pagi beku
dalam salju kasih ?”


“Bagaiman Fikiranmu melayang jauh dan
khayalmu pergi kebenua
sedangkan
kekasihmu lebih dekat dari kulit jantungmu ?”


Cinta adalah mustika
Juga mutiara-mutiara
Bahkan nyanyian bisu yang menusuk
Dinding Samawat sampai ke Sidratul Muntaha

Cinta Adalah Jutaan Burung
Yang terbang tanpa sayap tanpa bulu
Tanpa kepak yang mengibas ke angkasa
Lalu menembus cakrawala illahiah
Dalam tengadah Doa-doa
Bahkan dalam ketakberdayaan fananya
Dalam fananya menuju keabadian-Nya

Lalu tak ada lagi yang bisa maujudkan
Dari wajah yang Maha Indah
Dari keindahan Paripurna

Ke-Agungan-Nya dan Keanggunan
Kemahaindahan Paripurna-Nya

ku gubah duniaku menjadi apa yang ku ingin
ku lukis warnaku menjadi yang ku mau
ku hinggapi keindahan menuju keabadian
indah
terasa indah
namun apakah kamu tau apakah keindahan itu?

Dibatas lelah
Kuhentikan, langkah hidup ini
Mungkin harusnya aku mengerti
Semua adanya
Bila... kubayangkan warna hidupku

Kulukis dunia hitam dan putih
Yang hanya berselang
Tawa... Tangis...

Ada saat
Kutenggelam, dilumpur - lumpur
Kupastikan, kuhempaskan
Diriku dijalanan lurus
Semua itu harus tertelan pahit dan manis

Aku memang manusia
Yang takkan mungkin
Harus selalu putih
Akupun tak ingin
Terlukis hitam lagi
Biarlah hidup
Berjalan lagi apa adanya

Hitam... Putih...
Pahit.... Manis...
Tawa.... Tangis....

Pertanyaan di awal tahun

sudah dua hari terlewati pada tahun 2004 ini
kita seharusnya lebih tawadu' dalam tahun baru
kita harus lebih baik dari tahun lalu jangan malah lebih buruk
karena setiap detik berjalan menit terlewati jam yang dilalui dan hari yang kita tapaki
disitu usia kita berkurang, umur kita bertambah dan ajal semakin mendekat
sudah siapkan kita menghadapinya?