Site Network: Home | perjalanan | komputer | About

HOT TOPIC

perenungan

subuh menjelang, teng.....aku tersentak. Satu malam aku
terjaga memikirkan hasil kemaren.

***

Pak Is masuk ke kelas dengan senyum khasnya. Dan begitu beliau
mengucapkan salam, semua berebutan mengajukan pertanyaan. Dan semua
pertanyaan sama, apakah benar saya ini seperti ini?

Pak Is tersenyum, dan dengan bijaknya berkata,"Ada satu hal yang
bersemayam didalam hati manusia, ego pribadi. Perasaan itu
melahirkan kesombongan, yang menutupi hati sehingga hati tidak lagi
bisa melihat, hati tidak lagi bisa memberikan penilaiannya, hati
cendrung disekap oleh kesombongan. Lalu, si ego meneriakkan
pernyataan ini saya, dan otak berpikir, saya tahu dan kenal siapa
saya. Itulah rentetannya."

Beliau terdiam, lalu bertanya,"Sekarang, siapa dari hadirin sekalian
yang tidak menolak penilaian tersebut?". Beliau memutar pandangannya
kesekeliling, tak satupun yang menunjukkan tangan.

"Itulah manusia, terlalu cepat menilai, terlalu cepat memvonis,
sebelum mengerti dan paham duduk persoalannya. Kembali si-ego
bertindak, kembali si-ego menutupi hati dan pikiran".

"Sekarang, coba hadirin sekalian beri waktu setengah jam saja,
duduk, relaks dan mulai berpikir apa benar ini saya? lihat hasil
saudara, renungi hasil itu. Memang itu hanya selembar kertas, tapi
itu adalah gambaran sepintas tentang anda sekalian".

Hari keenam pun berakhir.

Malam semakin larut. Aku duduk dalam perenunganku. Aku tidak tahu
lagi berapa banyak perenungan yang sudah aku lakukan. Ya, inilah
aku, insan yang sombong dan buta hati. Memang benar, Allah saja
menyatakan bahwa manusia itu sombong dan tinggi hati.

Teringat kembali, saat aku mebacakan surat untuk saudara kembarku,
diriku sendiri, rentetan perjalan hidup, yang penuh suka dan duka,
yang jarang aku syukuri. Alunan lagu Ebiet G. Ade masing terngiang
dikepalaku....

Perjalanan ini...
Terasa sangat menyedihkan ....
Tubuhku terguncang.
Dihempas batu jalanan.
Hati tergetar menatap.
kering rerumputan.
Perjalanan ini pun.
Seperti jadi saksi.
Gembala kecil.
Menangis sedih.

0 Comments:

Post a Comment