Site Network: Home | perjalanan | komputer | About

HOT TOPIC

aku merasa sepi di hingar bingarnya orang

Al-Ikhwan.net | 30 October 2007 | 19 Syawal 1428 H |

Telah berlalu bulan Ramadhan… puasa dan qiyamnya, ruku’ dan sujudnya, tarawih dan tahajudnya, telah berlalu 10 hari rahmat, 10 hari maghfirah dan 10 hari terbebas dari api neraka, telah pergi hari-hari dan malam-malamnya merupakan waktu-waktu yang berharga dan saat-saat yang paling dicintai, di dalamnya terdapat ibadah yang tiada henti, tilawah dengan tartil, shalat-shalat dengan khusyu’, dzikir yang selalu diperbaharui, istighfar di waktu sahur, sujud pada waktu malam dan siang hari, air mata para taibin, rintihan orang yang mohon ampun dan tangisan orang yang berdzikir.

Telah berakhir Ramadhan… dengan hidangan Rabbani; berlimpah kebaikan, telah berlalu bulan dzikir dan Qur’an, bulan kebaikan dan ihsan, bulan keinginan dan kesabaran, bulan manfaat dan ganjaran, bulan taat dan ibadah, bulan qiyam dan tahajud, bulan bertambahnya keimanan, dan berakhir hari-hari yang penuh kebahagiaan, malam-malam yang penuh dengan cahaya, berakhir 30 hari bahkan 30 perayaan untuk hati dan ruh.

Telah berakhir Ramadhan… namun jiwa orang-orang yang jujur tidak lepas dari janji, selalu terulang bersama ungkapan nabi yang tercinta saw “Aku berada di atas janji-Mu semampuku”, ini merupakan lantunan yang kekal yang selalu diulang oleh nabi yang tercinta saw, setiap pagi dan sore dalam hadits sayyidul istighfar, para sahabat pun terbina atas janji ini, mereka hidup dengannya di bulan Ramadhan dan pada bulan lainnya, berusaha merindukan Allah dan memohon disambungkan kepadanya setiap saat dan waktu, begitupun diikuti oleh para tabiin dan shalihin.

“Aku berada di atas janji-Mu semampuku…”

Seruan dan lantunan yang selalu terulang dalam jiwa yang bersinar cahaya keimanan, hati yang hidup dengan Al-Qur’an, ruh yang kokoh dengannya keinginan setelah mengalami kelemahan, memuncak kesemangatan setelah kelengahan, menguat azam setelah kefuturan.

“Aku berada di atas janji-Mu semampuku…” Sungguh telah aku dapatkan hati ini kecintaan terhadap masjid dan terpaut dengannya di bulan Ramadhan, cinta bersama orang-orang yang salih dan tinggal bersama mereka. Maka aku berjanji wahai Rabb… Aku kembali untuk-Mu bersama hamba yang memohon taubat (aku kembali dari asal aku datang, aku kembali ke masjid, kembali untuk shalat, ruku dan sujud, kembali ke jalan Ahmad sang utusan), tidak akan meninggalkan teman orang-orang shalih dan duduk bersama orang-orang beriman, menjaga selalu lingkungan yang baik yang selalu mengajakku untuk taat kepada-Mu.

“Aku berada di atas janji-Mu semampuku…” Sungguh terasa nikmat dalam bulan Ramadhan; manisnya puasa, qiyam, iman dan harapan pahala dari Allah, aku berjanji kepada-Mu wahai Allah, untuk menjadikan segala perbuatanku dan pekerjaanku serta ucapanku penuh dengan iman dan ridla, aku akan menjadikan puasa setelah Ramadhan dengan iman dan ridla, menjadikan menuntut ilmu dengan iman dan ridla, menjadikan amal mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran dengan iman dan ridla, kesabaran dan jihadku dengan iman dan ridla, pekerjaan dan belajar, keluar dan masukku dengan iman dan ridla dari Engkau wahai Tuhanku.

“Aku berada di atas janji-Mu semampuku…” Sungguh telah kumiliki kemampuan untuk berpuasa selama satu bulan penuh, sehingga mencegah dari yang halal di dalamnya apalagi yang haram, maka aku berjanji untuk memiliki kemampuan dan keinginan meninggalkan yang haram dan menjauhi kemungkaran, memelihara tubuh dari terperosok pada syahwat dan haram, selalu menjalin kepada-Mu dengan keinginan yang kuat yang tidak terbetik sedikit pun kelemahan, dan pemenuhan janji yang tidak akan ada pelanggaran dan pengkhianatan.

“Aku berada di atas janji-Mu semampuku…” Sungguh Engkau telah membantuku melakukan qiyam bersama imam walaupun panjang bacaannya dalam shalat tarawih dan tahjjud, menganugrahkan kekuatan melakukan qiyamullail pada waktu-waktu yang panjang, maka aku berjanji tidak meninggalkan shalat berjamaah di belakang imam, dan menjadikan waktu-waktu untuk qiyam sepanjang tahun dan tidak akan berhenti, karena yang demikian merupakan kemuliaan seorang mukmin, di dalamnya ada kelezatan komunikasi dengan-Mu dan keindahan bermunajah kepada-Mu.

“Aku berada di atas janji-Mu semampuku…” Sungguh Engkau telah lapangkan dadaku melalui tilawah Al-Quran, menolongku mengkhatamkan Al-Quran pada bulan Ramadhan sekali, dua kali bahkan tiga kali, maka aku berjanji pada-Mu wahai Allah janganlah Engkau simpangkan perbuatanku dari wiridku bersama Al-Quran, jangan Engkau berikan kepadaku kesibukan dunia dan perhiasannya dari hizbku bersama Al-Quran, dan tidak terjerumus pada orang yang meninggalkan (acuh) pada Al-Quran selamnya (tilawah, tadabbur, hifdz, memahami dan menyimak) dan selalu membawa mushaf di dalam sakuku.

“Aku berada di atas janji-Mu semampuku…” Sungguh Engkau telah mengilhamkan kepadaku dalam bulan Ramadhan, bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia (lainnya), Maka Engkau telah membantu kami melayani orang lain, memberi petunjuk dan menunaikan hajat mereka, maka aku berjanji wahai Rabb untuk tidak memutus dari melayani umat dan masyarakat, memberikan waktu, tenaga, kesehatan dan kekuatan, harta dan segala apa yang aku miliki untuk agama-Mu, dakwah dan Risalah-Mu.

“Aku berada di atas janji-Mu semampuku…” Sungguh Engkau telah membinaku atas akhlak yang mulia dalam bulan ramadhan, menganugrahkan kekuatan akhlak dihadapan orang yang mencela dan mencaciku dangan ucapan “aku sedang berpuasa”, maka aku berjanji wahai Rabb untuk selalu menjaga akhlak Islam dalam setiap perbuatan dan muamalah, menikmati akhlak yang baik bersama keluarga, tatangga, kawan-kawan dan sahabatku, di rumah, di jalan, di sekolah, di kuliah, di pusat perbelanjaan, di pabrik, di masjid dan di kantor.

“Aku berada di atas janji-Mu semampuku…” Sungguh Engkau telah menghidupkan hati dan jiwaku dalam bulan Ramadhan, mengembalikanku kepada-Mu dan menjadikan diriku mulia dan suci, maka aku berjanji wahai Rabb untuk tetap menghidupkan dan mensucikan hati, mengagungkan-Mu dalam hatiku di setiap saat dan waktu, selalu melakukan amal shalih yang dapat mendekatkan diriku kepada-Mu, selalu menjaga nikmatnya ketaatan dan tidak mengubahnya menjadi niqmah (bencana) maksiat, dan tidak menjadi seperti dalam ayat wanita yang melepas kembali benang yang telah dipintal. “Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat” (An-Nahl : 92) dan firman Allah: ”Dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah Maka Allah akan memberinya pahala yang besar”. (Al-Fath : 10)

Ya Allah berikanlah kepadaku kekuatan agar mampu menepati janjiku kepada-Mu…

Ya Allah tolonglah kami agar mampu berdzikir dan besyukur dan beribadah dengan baik kepada-Mu…

Ya Allah berikanlah kepadaku untuk berjalan di belakang Rasul dan kekasih-Mu…

Dan jadikanlah tempat janji kami dengan surga dan kebun-kebun-Mu.

aku dah capek....
kenapa sih selalu di kaitin dengan dia
kenapa sih....

aku dah capek jawab semua pertanyaan
aku dah capek dengan pandangan semua orang
aku dah capek dengan sorot tajam mata mereka
senyum sinis mereka
aku dah capek...

semakin keras aku menolaknya semakin hebat tekanannya
semakin kuat aku menyangkalnya semakin parah perkataan mereka
aku dah capek

Alloh begitu baik kepada ku selalu mengingatkanku bila aku berbuat salah, berbuat sedikit keluar jalur atau bila aku kurang dalam berbagi dengan saudaraku.

seminggu yang lalu aku kehilangan dompet beserta isinya duit buat bayar tagihan telpon, listrik, KTP, KTm, ATm BR en Shar-e.... dann subhanalloh aku masih bisa tersenyum......

hari ini dah 9 hari sejak hari itu aku masih mencoba tersenyum. . .
meski miris tak ada dana di tangan...
kemarin buat bayar yudisium juga meski mengandalkan saudara-saudaraku di kampus [perjuangan ini....

hari ini dah bertambah lagi keindahan 4W1 telah memberi lagi sentilannya, HP ku primary yang simpati di buat maenan fikar (imut sih anaknya tapi.....) ampe mati en dia nggak bsa masukin PIN 3x en aku nggak tau PUK nya kudu ke gerai padahal nggak punya KTP... indahnya duniaku......

malm semakin dingin
kaku membiru di padang savana penuh duka
mengigilku meracau pagi
penyisakan legit manisnya sore tadi

ingatku akan berbuka
tak lagi tercapai ibadahku dalam kekhusuan pada Mu
maafkan lagi
kembali aku memohon maaf
mungkinkah ku tuk menjadi seperti dulu
agar Kau mau lagi
sekedar melirikku

setelah semua perjuangan mempertahankan skripsi aku harus terpuruk merasakan kekalahan dari sebuah tiran keangkuhan... huff akhirnya manut-- inggih-inggih merubah hasil yang sebnarnya valid en gak perlu dipertanyakan.........

tapi menurutku inilah jlan
realitas yang harus aku lalui
kini aku berpijak pada kenyataan
merubah apa yang dulu aku ingin rubah
perjuangkan gema perjuanganku dahulu
yang bertahun2 aku teriakkan sama naka2 tapi tak pernah mereka dengar
yang bertahun2 aku teriakkan sama kakak2 tapi tak pernah mereka menoleh
merka terlalu angkuh dengan ke- mereka an nya

jalan ini yang aku [ijak
yan aku tetapkan

inilah jalan ku ......

siste pendekatan
dakwah fardiyah personal
melalui sistem kompetitif
prestatif
akademis


amin ( hari ini aku dah jadi SE yang seharunya 1 tahun yang lalu yang tenggelan karena keidealian atau keangkuhan ku? aku hingga skr tidak tau)

akhirnya bisa masuk blog lagi


tunggu tanggal maennya

aku mau ujian Skripsi

alhamdulillah

bu bentar lagi ....


kan ku antarkan bagimu ............ seorang yang *************** sory edited

Al-Ikhwan.net | 3 June 2007 | 18 Jumadil Awal 1428 H |
Abu Zaki Al-Kalimantany, Lc.


“Ruh-ruh itu adalah tentara-tentara yang selalu siap siaga, yang telah saling mengenal maka ia (bertemu dan) menyatu, sedang yang tidak maka akan saling berselisih (dan saling mengingkari)”. (HR. Muslim)

Inilah karakter ruh dan jiwa manusia, ia adalah tentara-tentara yang selalu siap siaga, kesatuaannya adalah kunci kekuatan, sedang perselisihannya adalah sumber bencana dan kelemahan. Jiwa adalah tentara Allah yang sangat setia, ia hanya akan dapat diikat dengan kemuliaan Yang Menciptakanya,. Allah berfirman yang artinya:

“Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelajakan semua (kekayaan) yang berada dibumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (QS. 8:63)

Dan tiada satupun ikatan yang paling kokoh untuk mempertemukannya selain ikatan akidah dan keimanan. Imam Syahid Hasan Al Banna berkata:“Yang saya maksud dengan ukhuwah adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah saudaranya keimanan, sedangkan perpecahan adalah saudara kembarnya kekufuran”. (Risalah Ta’lim, 193)

Sebab itu, hanya dengan kasih mengasihi karena Allah hati akan bertemu, hanya dengan membangun jalan ketaatan hati akan menyatu, hanya dengan meniti di jalan dakwah ia akan berpadu dan hanya dengan berjanji menegakkan kalimat Allah dalam panji-panji jihad fi sabilillah ia akan saling erat bersatu. Maka sirami taman persaudaraan ini dengan sumber mata air kehidupan sebagai berikut:

1. Sirami dengan mata Air Cinta dan Kasih sayang

Kasih sayang adalah fitrah dakhil dalam jiwa setiap manusia, siapapun memilikinya sungguh memiliki segenap kebaikan dan siapapun yang kehilangannya sungguh ditimpa kerugian. Ia menghiasi yang mengenakan, dan ia menistakan yang menanggalkan. Demikianlah pesan-pesan manusia yang agung akhlaqnya menegaskan. Taman persaudaraan ini hanya akan subur oleh ketulusan cinta, bukan sikap basa basi dan kemunafikan. Taman ini hanya akan hidup oleh kejujuran dan bukan sikap selalu membenarkan. Ia akan tumbuh berkembang oleh suasana nasehat menasehati dan bukan sikap tidak peduli, ia akan bersemi oleh sikap saling menghargai bukan sikap saling menjatuhkan, ia hanya akan mekar bunga-bunga tamannya oleh budaya menutup aib diri dan bukan saling menelanjangi. Hanya ketulusan cinta yang sanggup mengalirkan mata air kehidupan ini, maka saringlah mata airnya agar tidak bercampur dengan iri dan dengki, tidak keruh oleh hawa nafsu, egoisme dan emosi, suburkan nasihatnya dengan bahasa empati dan tumbuhkan penghargaannya dengan kejujuran dan keikhlasan diri. Maka niscaya ia akan menyejukkan pandangan mata yang menanam dan menjengkelkan hati orang-orang kafir (QS.48: 29).

2. Sinari dengan cahaya dan petunjuk jalan

Bunga-bunga tamannya hanya akan mekar merekah oleh sinar mentari petunjuk-Nya dan akan layu karena tertutup oleh cahaya-Nya. Maka bukalah pintu hatimu agar tidak tertutup oleh sifat kesombongan, rasa kagum diri dan penyakit merasa cukup. Sebab ini adalah penyakit umat-umat yang telah Allah binasakan. Dekatkan hatimu dengan sumber segala cahaya (Alquran) niscaya ia akan menyadarkan hati yang terlena, mengajarkan hati yang bodoh, menyembuhkan hati yang sedang sakit dan mengalirkan energi hati yang sedang letih dan kelelahan. Hanya dengan cahaya, kegelapan akan tersibak dan kepekatan akan memudar hingga tanpak jelas kebenaran dari kesalahan, keikhlasan dari nafsu, nasehat dari menelanjangi, memahamkan dari mendikte, objektivitas dari subjektivitas, ilmu dari kebodohan dan petunjuk dari kesesatan. Sekali lagi hanya dengan sinar cahaya-Nya, jendela hati ini akan terbuka. “Maka apakah mereka tidak merenungkan Al Quran ataukah hati mereka telah terkunci”. (QS. 47:24)

3. Bersihkan dengan sikap lapang dada

Minimal cinta kasih adalah kelapangan dada dan maksimalnya adalah itsar ( mementingkan orang lain dari diri sendiri) demikian tegas Hasan Al Banna. Kelapangan dada adalah modal kita dalam menyuburkan taman ini, sebab kita akan berhadapan dengan beragam tipe dan karakter orang, dan “siapapun yang mencari saudara tanpa salah dan cela maka ia tidak akan menemukan saudara” inilah pengalaman hidup para ulama kita yang terungkap dalam bahasa kata untuk menjadi pedoman dalam kehidupan. Kelapang dada akan melahirkan sikap selalu memahami dan bukan minta dipahami, selalu mendengar dan bukan minta didengar, selalu memperhatikan dan bukan minta perhatian, dan belumlah kita memiliki sikap kelapangan dada yang benar bila kita masih selalu memposisikan orang lain seperti posisi kita, meraba perasaan orang lain dengan radar perasaan kita, menyelami logika orang lain dengan logika kita, maka kelapangan dada menuntut kita untuk lebih banyak mendengar dari berbicara, dan lebih banyak berbuat dari sekedar berkata-kata. “Tidak sempurna keimanan seorang mukmin hingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya”. ( HR. Bukhari Muslim)

4. Hidupkan dengan Ma’rifat

Hidupkan bunga-bunga di taman ini dengan berma’rifat kepada Allah dengan sebenar-benar ma’rifat, ma’rifat bukanlah sekedar mengenal atau mengetahui secara teori, namun ia adalah pemahaman yang telah mengakar dalam hati karena terasah oleh banyaknya renungan dan tadabbur, tajam oleh banyaknya dzikir dan fikir, sibuk oleh aib dan kelemahan diri hingga tak ada sedikitpun waktu tersisa untuk menanggapi ucapan orang-orang yang jahil terlebih menguliti kesalahan dan aib saudaranya sendiri, tak ada satupun masa untuk menyebarkan informasi dan berita yang tidak akan menambah amal atau menyelesaikan masalah terlebih menfitnah atau menggosip orang. Hanya hati-hati yang disibukkan dengan Allah yang tidak akan dilenakan oleh Qiila Wa Qaala (banyak bercerita lagi berbicara) dan inilah ciri kedunguan seorang hamba sebagaimana yang ditegaskan Rasulullah apabila ia lebih banyak berbicara dari berbuat, lebih banyak bercerita dari beramal, lebih banyak berangan-angan dan bermimpi dari beraksi dan berkontribusi. “Diantara ciri kebaikan Keislaman seseorang adalah meninggalkan yang sia-sia”. ( HR. At Tirmidzi).

5. Tajamkan dengan cita-cita Kesyahidan

“Pasukan yang tidak punya tugas, sangat potensial membuat kegaduhan” inilah pengalaman medan para pendahulu kita untuk menjadi sendi-sendi dalam kehidupan berjamaah ini. Kerinduan akan syahid akan lebih banyak menyedot energi kita untuk beramal dari berpangku tangan, lebih berkompetisi dari menyerah diri, menyibukkan untuk banyak memberi dari mengoreksi, untuk banyak berfikir hal-hal yang pokok dari hal-hal yang cabang. “Dan barang siapa yang meminta kesyahidan dengan penuh kejujuran, maka Allah akan menyampaikanya walaun ia meninggal diatas tempat tidurnya”. ( HR. Muslim)

“Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah bersatu berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepadaMu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru (dijalan)-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahay-Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakkal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifat-mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong”.

Amin…

reborn....
be your self

hump....


i lost my day
coz of you

i lost my day
coz of you

i want to go

i'm so despert
i', stuck of you

awan dah mendung dengan di gelayuti ribuan mega tak bertuan.........

andy gi stress nih

kacau banget....

seminggu ngejar pendadaran kalah juga.....

belom2 ada yang bikin jantungan ternyata kacau banget............

semalem ibu ngomong masalah nikah....




akhirnya....
tapi ternyata andy masih kudu nyelesein urusan yang berjubel...
nggak tau nih bisa sampe kapan njaga ......

pagi menjelang kerinduan akan petang
menuju ke silaan yang kembali berujung pada keputus asaan

yups putus asa
kenapa?
gue bareng guntur men.
gimana gak putus asa
gak bisa nulis tentang bintang--- tentang bulan apalagi mengenai dia yang telah terbang disana......


hihi.........
too late too ......



dah semaleman nomer ga aktiv mungkin karena teror yang bertubi-tubi

aku nggak pengin lagi bahas masalah ini sebenernya .....
aku ingin hidup tenang. . . .

namun kenapa saja setiap kali ada nomer baru en ada laporan kayak gitu hati ini yang nggak tenang, toh sebenarnya ukan aku yang di teror
but.............
i cant explain that ...........

so confiuses

awan tak tau arah hari ini
masih bimbang dalam kegalauan
mengingat bintang dalam pusaran angin yang tak terhentikan

awan masih bimbang

huff
awan nggak tahu menahu mengenai seekor burung penyambut petang
awan hanya mengetahui keindahan malam akan adanya bertaburan bintang
hanya terkadang menengadah dan melihat kepakan indah sang burung terbang
melayang tinggi, meyususri benua

karena telah jauhnya hingga kini is di juluki enjadi putri dan seorang putri pantaslah mendapatkan mahkota bunga
yah... sebuah mahkota bunga karena tak mungkin mahkota bertahtakan berlian
karena pasti berat rasanya... hi hi
dan memang pantas dia mendapatkannya
setelah perjuangannya menaklukkan angin barat dan muson timur di seberang samudera

tapi memang dasar pengecut atau kah chiken bahasa bulenya
seorang awan tak ayal hanya berdiri menatap tak mampu berujar barang satu atau dua patah kata
mengucapkan selamat atas sebuah perjalanan panjang itu..
jangankan memberikan keindahan itu
meski sudah ada di genggaman tangannya .....

kini tak tau kapan...
bungan itu mungkin layu....
layaknya awan yang masih diam terpaku...



ataukah memang awan hanya memikirkan bintang
dan tak mampu untuk menjadikannya yang lain ???


kurasa hanya Tuhan yang tahu
karena awan juga tak tau jawabnya

subhanalloh...
alhamdulillah

seorang calon rijaluddakwah telah kembali lahir di dunia ini
didklah dia menjadi Hasan-dan Husein
laksana kain putih maka orang tua lah yang akan mewarnainya

barakalloh kepada saudariku Ukhty Alfi
semoga Zaki dapat menjadi mutiara hati
pelipur lara dikala gundah menyertai

Ya Alloh kuatkanla dia
jadikanlah dia seorang ikhwan yang tanguh yang mamou menebas musuh

Ya Alloh
amin..amin Ya rabal Alamin

waktu berjalan sangat cepat
seorang anak kecil yang dulu masih beranjak dewasa
merangkak di timang oleh ibunya
saat ini sudah bisa menjadi pahlawan


kepada seorang anak kecil
.........
.............
................
yang tidak ingin dipanggil "anak kecil"

aku sudah dewasa katanya

ih katanya......

on line suwiiii...
sing operator warnete rodo pinter......




















































































goblok bgt

maafkan awan karena terlalu dekat
hingga kadang mendung kelabu menutupi cahaya bintang

maafkan awan karena tak berani menarik cahaya mega dan lembayung sore kepada bintang
hingga jelas batas natara pagi dan petang

maafkan awan untuk kembali sendiri
tak lagi mencoba mengurai kembali benang kesunyian malam
karena awan tak ingin terlalu pengecut
bersembunyi di antara langit untuk bertemu bintang
karena awan tak ingin terlalu bermain cahaya
yang bisa saja akan menyilaukan awan
karena awan tak ingin
hujan kembali datang kepada bintang

awan hanya akan menjemput bintang bila tiba waktunya nanti
apakah bintang kan menunggu
ataukah berjalan dengan atas cahaya Illahi


awan tak ingin bintang bermula hanya pada petang dan
berakhir pada suatu pagi
awan ingin bintang selalu ada
meski kadang dia hanya hadir berada pada batas khatulistiwa

awan ingin mengiringi bintang kemana langit membawanya
tapi apalah arti awan
makhluk lemah yang bergantung pada Yang punya alam semesta

pagi ini mentari tak bersinar seperti tahun lalu
awan mendung menyaput pagi
menutup keindahan mentari
menambah dinginnya sepi

berbeda dengan Pagi tahun lalu
saat itu mentari datang membawa kehangatan..
menyapa dan mencium keningku lembut
seraya berkata .... happy birthday to me...

yah hari itu tepat 22 tahun usianya

tepat 1 tahun yang lalu dia datang
mentari datang dari ufuk barat
tepat pagi hari jam 4.00
menjelang fajar mendekati yogyakarta

hari jumat
waktu itu
angin pagi pagi dateng pagi-pagi
pintu kamarku diketuk lirih suara lembut itu
dan langsung masuk seraya membangunkanku

ndi .. udah sholat malem belum..
subhanalloh mbak dah dateng ???
dari tadi ???
hmmm
met milad ya...
seraya senyum lembutnya terarah padaku
lembut hingga kini masih indah kuingat..

pagi ini, hpku berdering . . .
sebuah pengingat menusuk kalbuku ... epi milad 3 maret
subhanalloh
rasa itu demikian menghujam
masih kuingat kejadian pagi itu
tidak ada 1 menit pagi itu menyapa
tapi sudah bisa merubah segalanya
tak tau mau berbuat apa..
aku hanya dapat panjatkan sebuah doa
met milad kak
semoga amalanmu berbuah nyata ..
dileburkan segala dosa

satu hal yang pasti
kami akan menyusulmu
semoga kita akan dipertemukan di Jannah-Nya
amiin.....


awan mendung

( "Ya Alloh, IkhWaN BoLeH nAnGiS NgGaK?" )

andi mulai menulis lagi, setelah sekian lama ga tau deh ...

dulu.......


"mencoba.."


i
dia ingin jadi bintang...dalam kehidupan awan yang mulai gundah



iii ...

dia ingin menjadi bintang ...
bintang kecil yang menerangi kegelapan dalam keindahan malam


i.
dia ingin menjadi bintang

bukan sekedar bintang
tapi bintang kecil yang menyinari seluruh alam

i...
dia ingin menjadi bintang
bukan menjadi lilin apalagi pelita maupun temaram
yang selalu bersinar tanpa harus luluh dan hancur
padahal jika dia tau...
bintang itu melakukan fusi yang bikin dia terbakar dalam dirinya dari situlah munculnya cahaya


i...
dia ingin menjadi bintang..
yang katanya hanya kelihatan waktu malam
meski kadang dia tertutup awan
tapi bintang tetaplah bersinar
padahal sewaktu aku SD kata bu guru bintang itu ada setiap hari
bahkan bintang terbesar terdekat dari bumi kelihatan kalo siang
ya itulah matahari
tapi dia bilang matahari bukanlah bintang


yah matahari lebih terik dari pada bintang
bintang memberikan keteduhan
bintang begitu indah dipandang
tak terlalu menyilaukan
bahkan kadang dia berkedip dan bercanda dengan kita
tak seperti matahari....

meski karena itu matahari tetaplah bintang
mesti bintang belumlah tentu matahari


wahai bintang
wahai matahari
akankah kembali....di kehidupan awan?

seorang........... itu
.........
............
.............
...............dia

tak selama nya