Site Network: Home | perjalanan | komputer | About

HOT TOPIC


Islam itu sangat solutif, berbahagialah bila engkau seorang muslim, apalagi seorang muslim itu adalah enterpreuner (red. Pengusaha), kalaulah dia yakin akan jalannya, untuk berjihad di dunia melalui bisnis, tentulah dia memiliki dua ujung mata pedang dalam langkah perjuangannya, yaitu pertama : Ikhtiar yang sungguh sungguh dalam menjemput rezeki, dan kedua : Kekuatan amalan ibadah dan doa.

Kedua mata pedang tersebut saling menguatkan, kedua mata pedang tersebut menambah kekuatan keyakinan hamba atas kekuasaan Yang Maha Kuasa. Logika bisnis dan usaha kadang-kala menjadi terbalik, bahkan hasil yang di raih pun seringkali ilmu matematika ataupun indikator ekonomi tak mampu menjangkau.

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 35:2)

“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki Nya di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya” (QS 34:39)

Pada saat krisis tiba, niscaya mereka para pribadi muslim haruslah merasa yakin dan tetap tenang. Mereka tidak gundah atas berita yang beredar di media masa, mereka tidak turut serta menggaungkan senandung yang sama dengan kaum yang lain , mereka punya sikap yang unik dan berbeda dengan kaum yang lain, alasannya karena mereka punya keyakinan yaitu mereka memiliki ALLAH, PEMILIK SEGALA KEPUTUSAN, PEMBERI REZEKI.

Seringkali ummat islam terlupakan adanya kekuatan ujung mata pedang yang kedua ini yaitu kekuatan amalan ibadah dan doa , sebahagian ummat islam sekarang cenderung mengikuti pola manajemen barat yang serba ‘sebab akibat’ secara rasional, yang tentunya paham barat tersebut telah nyata melupakan faktor Tuhan sebagai Penentu. Walaupun sebagian mereka berhasil dalam usahanya, maka hasil kerja yang di dapat paling tidak hanya memperbanyak digit nilai materi saja, dan hampa dalam nilai keimanan serta berpeluang hilang keberkahannya, ketahuilah bila niat dan hasilnya dasarnya sudah menyimpang , hasil itu semua kelak akan nihil di hadapan Allah.

Rugi sekali bagi seorang muslim, apalagi kalangan pengusaha muslim khususnya, bila meninggalkan kekuatan yang satu ini, mereka punya Allah, mereka punya peluang doanya terkabul, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di banding orang kafir, kenapa kita harus tunduk kepada yang lainnya, bahkan melemahkan diri?

Banyak sekali hadist Nabi maupun kisah sahabatnya yang memberikan gambaran bagaimana seorang muslim berdoa, kesemuanya merupakan karuniaNYA agar ummat islam khususnya para pengusahanya agar memiliki pegangan dan panduan dalam melangkah di kehidupan dunia ini, menjadi pengelana yang tak akan tersesat di antara ujian kehidupan berupa kelapangan maupun kesempitan.

…………

Adalah Abdullah bin Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasul SAW. Di masa Khalifah Usman bin Affan, dia menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, Khalifah usman menjenguknya dan menyaksikan Abdullah bin Mas’ud dalam keadaan sedih.

Usman : “Apa yang membuatmu sedih?”

Abdullah : “Dosa dosaku”

Usman : “Apa yang engkau inginkan dariku, aku akan penuhi?”

Abdullah : “Saya merindukan rahmat Allah”

Usman : “Jika engkau setuju, aku akan memanggilkan tabib”

Abdullah : “Tabib hanya membuatku sakit”

Usman : “Jika engkau tak keberatan, aku akan perintahkan bendaharaku untuk memberimu harta dari baitul mal”

Abdullah : “Ketika aku amat membutuhkannya, engkau tak memberiku sesuatu, dan sekarang tatkala aku sama sekali tak membutuhkannya, engkau hendak memberikan sesuatu!”

Usman : “Pemberian itu juga hadiah untuk putri putrimu”

Abdullah : “Mereka juga tak membutuhkan sesuatu, karena aku telah berwasiat kepada mereka untuk membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran”

Nah, saudara muslimku, informasi ini sudah sampai kepada anda semua, jangan di sia-siakan , mari kita lakukan amalan ini, Insha Allah, kita mampu untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan ini dan niscaya Insha Allah, kefakiran pun tak akan hadir di hadapan kita semua. Dan berilah wasiat yang sama kepada orang orang yang anda cintai, agar mereka bisa seberuntung seperti yang di sabdakan Rasul SAW di atas. Amin.

rizki orang sapa sangka hanya Allah yang tau, hanya Dia yang tau yang telah membagi setiap detiknya waktu dan setiap tetes air hujan, setiap mmg oksigen serta setiap mm ruang bagi makhluknya...
alhadulilllah terimakasih ya Alloh janji-MU sungguh benar -
dan aku percaya

Namanya Shofwan Al Banna Choirozzad (liat di daftar teman Y!m ku) , seorang mahasiswa asal Indonesia yang menang di The 39th St Gallen Symposium, Swiss. 

Saya masih ingat pertama kali berkenalan dengan Shofwan AL BANNA Choiruzzad di sebuah reuni alumni rohis yang masuk UI. 

Inilah beritanya yang dimuat detik.com.


Minggu, 24/05/2009 06:58 WIB
Mahasiswa Asal Indonesia Menangi The 39th St Gallen Symposium
Laurencius Simanjuntak - detikNews


Jakarta - Satu lagi penghargaan ditorehkan putra terbaik bangsa. Shofwan Al-Banna Choiruzzad, mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Graduate School of International Relations, Ritsumeikan University, Jepang memenangkan The 39th St Gallen Symposium yang berlangsung di Swiss, 7–9 May 2009.

St Gallen Symposium adalah acara tahunan yang dihadiri sejumlah pemimpin bisnis dan politik dari seluruh dunia untuk berdialog dengan para pemimpin muda. Dalam acara tersebut, para ratusan pemimpin muda diseleksi lewat karya tulis bertemakan krisis global, untuk kemudian diambil 3 terbaik dan dipersilakan menyampaikan gagasannya di hadapan forum dunia.

Shofwan, sapaan akrab anak muda kelahiran Juli '85 ini, menjadi pemenang pertama dari tiga besar tersebut. Dengan karya tulis berjudul 'Boundaries as Bridges: A Reflection for Transnational Business Actors', ia mengungguli Jason George, mahasiswa program master dari Harvard University (peringkat 2) dan Aris Trantidis, mahasiswa program doktoral dari London School of Economics (peringkat 3).

"Saya bersyukur dan (penghargaan ini) membuatku yakin bahwa kita semua bisa menciptakan Indonesia yang lebih baik di masa depan," ujar Shofwan saat mengobrol (chat) dengan detikcom, Minggu (24/5/2009).

Menurutnya, kapasitas anak-anak Indonesia tidaklah kalah untuk bersaing dengan siswa asing di bidang pendidikan. Hanya saja, kata dia, sistem pendidikan di Indonesia belum bisa menyatukan potensi-potensi anak bangsa yang tersebar, yang jika disatukan bisa menjadi kekuatan besar.

"Barangkali, selama ini kita hanya kurang baik manajemennya," tutur pria yang gelar S1-nya didapat dari Hubungan Internasional, FISIP UI ini.

Di kota tua St Gallen itu, sejumlah 600 pemimpin bisnis dan politik dari seluruh dunia berkumpul untuk berdialog dengan 200 pemimpin muda mengenai krisis global hari ini.

Dari kalangan politisi, daftar pembicaranya antara lain Presiden Swiss Hans-Rudolf Merz, Presiden Serbia Boris Tadic, Presiden Estonia Ilves, Kepala Japan Bank for International Cooperation Hiroshi Watanabe, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Hiroyuki Ishige, Menteri Perdangan dan Industri India Kamal Nath, sampai Menteri Keuangan Singapura Shanmugaratnam.

Nama-nama besar juga ada di daftar pembicara dari kalangan bisnis. Mulai dari CEO PriceWaterHouseCoopers, CFO Airbus, wakil dewan direktur FIAT, direktur Hindustan Construction, sampai Pimpinan Dewan Direktur Embraer Brazil.

Selain dari kalangan politik dan bisnis, tokoh dunia lain yang tampil di depan adalah para ilmuwan seperti Pemenang Nobel Robert Aumann, Presiden Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) Torsten Akesson dan juga jurnalis seperti Riz Khan dari Al Jazeera dan Peter Day dari BBC. (lrn/lrn)


Sebuah pesantren Islam di India telah mengeluarkan fatwa penentangan terhadap bintang Bollywood terkenal Shahrukh Khan yang diduga telah membuat komentar yang menghina Islam dan Nabi Muhammad. Bahkan atas komentarnya itu para pemuka agama Islam menolak untuk menerima klarifikasi dari sang bintang Bollywood tersebut.

Sebelumnya Sharukh Khan yang banyak digilai para wanita ini dalam sebuah wawancara disebuah majalah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan salah seorang tokoh yang paling tidak mengesankan sepanjang sejarah, sejajar dengan Adolf Hitler dan Winston Churchill. Namun dirinya menolak tulisan yang ada di majalah tersebut dan mengatakan bahwa wartawan majalah yang mewawancarai dirinya telah 'salah kutip'.

"Seseorang yang membuat ucapan seperti Shakhrukh Khan itu adalah kafir dan keluar dari Islam," kata Fatwa yang dikeluarkan oleh Mufti Muhammad Shoib Raza Qadri dan Mufti Mutiur Rahman dari pesantren Darul Ulum Mazharil Islam. "Dalam sebuah negara Islam, seseorang yang membuat komentar seperti itu dia harus mempertanggung jawabkannya dengan dibunuh," Pernikahannya tidak sah dan status keIslamannya menjadi batal alias Kafir serta dia tidak boleh dikubur dipemakaman kaum Muslimin. Orang seperti itu harus segara bertobat dan meminta maaf untuk kembali kedalam Islam," kata fatwa tersebut.

Shahrukh Khan dengan tegas menolak komentar yang ada di majalah yang memuat wawancaranya itu dengan beralasan majalah tersebut salah kutip.

Pekan lalu, sebuah kasus kriminal telah didaftarkan di Mumbai untuk melawan Shahrukh Khan dan majalah yang mempublikasikan wawancaranya dibawah UU penghinaan terhadap agama dan pelanggaran terhadap kepentingan umum dari UU hukum pidana India.

Namun fatwa terhadap Shahrukh Khan yang dikeluarkan oleh ulama dari pesantren Darul Ulum Mazharil Islam tersebut ditentang oleh ulama lain. Juru bicara lembaga Darul Ulum Deoband Ashraf Usmani mengatakan bahwa "mereka tidak mempunyai rencana untuk mengeluarkan fatwa seperti itu. Fatwa yang dikeluarkan terhadap Shahrukh Khan tidak signifikan."

Ulama lain yang bernama Maulana Yasin Misbahi mengatakan bahwa," Fatwa tidak boleh dikeluarkan hanya berdasarkan laporan dari media."

Sedangkan juru bicara Jamiat Ulama India - Maulana Abdul Hamid Noamani Echoed mengatakan,"Ketika Khan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berkata seperti itu, maka fatwa apa yang harus dikeluarkan untuk dirinya?"

Shahrukh Khan sendiri meskipun beragama Islam namun dirinya beristri seorang musyrik Hindu, dia terkenal di Indonesia setelah filmnya yang berjudul Kuch Kuch Hota Hai menjadi box office di bioskop-bioskop Indonesia.(fq/thehindu)

jiwa terasa indah menanti kesejukan pagi
setiap tetes embun kehidupan tercipta pagi ini
malaikat-malaikat bergantian silih berganti menyebarkan rizki
menuliskan jalan cerita alur kehidupan manusia
pagi..
selamat pagi dunia..
menyingsingkan matahari di ufuk timur
cahaya nya menerangi ku
hanngatnya membentuk vitamin d di tubuhku
masih kulihat malaikat itu terbang ....
menambatkan tali kehidupan dan cinta
pagi aku....
masih terlelap...
dua mata yang masih terkatup sepi...
bangunkan ke penatan yang semalam ku pikul...
pagi yang menakjubkan
jangan lah pernah terlewatkan
kokok ayam berisik ..
giliran setan-setan kencing di telinga insan yang terlena
buang hajat memampatkan pendengaran manusia
membuat tuli dari panggilan Ilahi


Kisah Sarah istri Nabi Ibrahim yang melahirkan di masa tuanya mungkin bagi sebagian orang kurang masuk di akal. Namun kisah ini kembali terulang di India. Seorang wanita berusia 70 tahun akhirnya melahirkan anak pertamnya dalam keadaan sehat setelah menjalani IVF. Rajo Devi (70 tahun), demikian nama wanita ini, telah menikah selama 50 tahun dengan suaminya Bala Ram (72 tahun) dan belum dikaruniai seorang anak.

Rajo Devi akhirnya tercatat sebagai ibu paling tua di dunia meskipun masih akan ada seorang wanita yang akan melahirkan pada usia 70 tahun di bulan juli nanti. Peristiwa ini pernah juga terjadi di spanyol, seorang wanita melahirkan pada usia 66 tahun. Yang lebih mencengangkan lagi, wanita tersebut melahirkan sepasang bayi kembar.

Kejadian ini tentu saja sedikit memberikan harapan kepada wanita-wanita yang divonis mandul untuk dapat memperoleh keturunan. amin, sesunggu Allah SWT Maha Pemurah lagi maha Penyayang

hati-hati serangan fajar...

Sampah organik- berbeda dengan sampah anorganik. Ia adalah material sisa keluaran makhluk hidup ( meliputi manusia, tumbuhan, hewan) dan akan membusuk dan menimbulkan bau - bila lebih 24 jam tanpa oksigen- dan selanjutnya akan menjadi media bagi berkembangnya mikroba pathogen atau bibit penyakit. Mengatasi sampah organik- sumber penyakit ini- adalah dengan merobah gaya hidup masyarakat dari memandang sampah sebagai 'material sisa' - yang harus dibuang, menjadi sesuatu material sumber daya ekonomi baru. Gaya hidup baru itu adalah dengan mulai melakukan 'Pilah sampah, Olah Menjadi Kompos'.

Mengurangi (Reduce), menggunakan kembali (Reuse) dan mendaur ulang ( Recycle) sampah atau konsep 3 R - akan ikut menyelamatkan kehidupan manusia dari kemungkinan semua hamparan bumi tertutup aneka sampah- hingga, tak ada lagi areal untuk menanam pohon dan bahan pangan. Karenanya, menyajikan teknologi pengolahan sampah - yang bisa diterima dan terjangkau ( affordable) oleh masyarakat, menjadi penting.

Membuat kompos dimasa dulu hanya urusan petani agar memiliki pupuk bagi tanaman dan kebunnya. Hingga, adalah bukan persoalan manakala dibuat di bedeng ( open widrows), terbuka dan menyebarkan bau. Juga bukan masalah tenaga kerja ketika adonan sampah bau tersebut memerlukan pembalikan dengan cangkul dan sekop serta waktu sampai jadi kompos- berlangsung bisa 1 bulan hingga 2 bulan. Di lahan pertanian, teknik konvensional itu masih dapat diterima masyarakat sekitar atau, karena bedeng bisa dibuat di lokasi jauh dari pemukiman. Namun, sebaliknya,bayangkan jika itu dilakukan di kota dengan areal tanah makin sulit, masyarakatnya peka dan sensitif pada bau dan persepsi atau image orang kota yang memandang kuno kepada pembuatan kompos dalam mengelola sampah.

Kini, atas usaha beberapa alumni perguruanTinggi, disajikan paket teknologi Phoskko- yang telah mampu mendorong keluarga Indonesia mengelola sampah di rumah di perkotaan, atau merangsang usahawan kecil mengelola sampah di kantin pabrik dan komplek perumahan serta mendorong banyak lembaga mulai menerapkan teknologi Phoskko - sebagai jawaban atas kondisi selama ini - yakni kurangnya minat masyarakat mengelola sampah yang dihasilkannya sendiri.

Mengelola sampah dengan bantuan paket teknologi Phoskko, kini menjadi bagian dari agenda keluarga indonesia dan sekaligus peluang usaha bagi UMKM. Dengan teknologi Phoskko, sampah sebagai sumber masalah telah dirobah menjadi berkah dan anugerah bagi manusia. Dan, dengan itu pula, kini, membuat kompos bukan hanya urusan petani (*)
Paket Teknologi Phoskko disajikan kelompok pilihan yakni ( 1) komposter Individual bagi kalangan hobbies, rumah tangga serta (2) Rotary Kiln- alat pengolah sampah bagi tujuan bisnis komersial.



"I have climbed highest mountain. I have run through the fields. Only to be with you. Only to be with you. I have run I have crawled. I have scaled these city walls, These city walls. Only to be with you. But I still haven't found what I'm looking for."
―U2, I Still Haven't Found What I'm Looking For



Barangkali benar kita adalah orang-orang yang hanya sekedar berpapasan di tengah jalan. Sebab kalau bukan, bisakah kamu jelaskan, mengapa kita tidak pernah benar-benar terlepas dari rasa kesepian?

Aku paham mengenai apa yang selalu kau keluhkan dari waktu ke waktu; mengenai dunia tempatmu hidup saat ini yang nyaris tidak lagi menyisakan keramah-tamahan bagimu, mengenai kekecewaan-kekecewaan pada kenyataan yang terus menyudutkan mimpi-mimpi indah di dalam benakmu ke sudut-sudut yang tak dapat kau gapai lagi. Aku paham karena aku tak pelak merasakannya juga. Namun, siapa yang tidak? Hidup ini adalah sebuah kesepian yang harus dijalani seumur hidup oleh kita semua yang telah terlahir ke dunia ini.

Apa yang kamu punya ketika kamu baru saja keluar melalui lubang vagina ibumu? Sayang sekali ya kita tidak bisa mengingat dengan baik apa yang terjadi pada hari istimewa itu. Saat tubuh kita dilempar ke sini pertama kalinya. Saat kulit halus kita mulai merasakan sentuhan dari tangan-tangan kasar yang kita bahkan tidak tahu siapa pemiliknya. Saat spektrum cahaya mulai menyerobot masuk ke dalam mata dan kita jadi bisa melihat dunia fisik―juga untuk pertama kalinya. Dan kita cukup terguncang oleh semua hal yang benar-benar baru kita alami pada saat itu. Kita menangis. Siapa yang tidak?

Kurang lebih sembilan bulan lamanya kita berada di dalam satu ruangan yang nyaris lautan. Sembilan bulan kita hidup tidak berbeda seperti ikan[1]. Sembilan bulan. Kurun waktu yang cukup untuk membuat satu individu beradaptasi dengan dunia tempat ia hidup dan merasa mapan. Dan ketika baru saja kamu merasa nyaman, semua itu hilang, berganti dengan dunia baru yang harus kamu tempati. Dunia asing dengan orang-orang asing. Kamu menangis. Kamu tidak berharap perubahan itu terjadi. Setidaknya tidak secepat itu. Tapi apa pernah kamu menanti sebuah revolusi pada saat kamu merasa mapan?

Kamu menangis ketika kamu merasa kecewa pada kenyataan. Kamu marah sejadi-jadinya, walau kamu juga sering gagal untuk menjelaskan kalau saja ada orang yang saat itu bertanya padamu 'kamu marah sama siapa?'. Kamu kesal karena kenyataan telah mengganggu mimpi indahmu yang panjang. Sesungguhnya kamu hanya tidak mengerti bahwa tidak ada satu pun yang mapan di dalam kehidupan. Perubahan-perubahan yang kamu berusaha tolak dengan sekuat tenaga sesungguhnya adalah suatu keniscayaan. Sesuatu yang tak dapat terhindarkan. Semua hanya persoalan 'kapan'. Tapi pernahkah kamu bertanya, kapan kamu akan kehilangan semua keindahan yang sedang kamu rasakan?

Kamu tidak akan menangis, pada saat itu, jika saja kamu sudah paham sebelumnya bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Kamu tidak akan menangis, pada saat itu, jika saja kamu sudah mengerti bahwa kamu adalah mahluk yang paling istimewa di alam semesta ini. Kamu adalah manusia. Kamu mempunyai kemampuan yang tinggi untuk beradaptasi dengan kondisi dan situasi seperti apapun. Buktinya, walau tangisan yang kamu ledakkan waktu baru saja keluar dari rahim ibumu sedemikian dahsyatnya, sampai pada detik ini kamu masih bisa bertahan hidup di dunia ini bukan?

Adaptasi pada dasarnya adalah upaya yang kamu lakukan dalam menciptakan kenyamanan. Aku yakin kamu telah melakukannya. Iya. Kamu melakukannya dalam hampir setiap detik yang kamu lalui. Memang tidak selalu sukses. Gagal terkadang. Tapi ketika itu berhasil, hidup terasa indah. Kenyataan terasa indah. Tapi pernahkah kamu bertanya, kapan kamu akan kehilangan semua keindahan yang sedang kamu rasakan?

Kamu tidak mengenal siapa laki-laki dan atau perempuan yang menyambut kehadiranmu ke dunia ini. Tapi kamu segera merasa nyaman berada di dekat mereka. Sebab mereka memancarkan aura yang hangat dan sangat bersahabat. Mereka memberikanmu makanan. Mereka memberikanmu pakaian. Mereka memberikanmu nama. Dan kamu segera mengenal mereka dengan nama: orangtua. Kamu mulai merasa terbiasa. Kamu mulai beradaptasi dengan kenyataan. Kamu mulai merasa mapan.

Dalam kemapananmu, kau merasa memiliki apa-apa yang ada di dekatmu dan bisa kau jamah. Dalam kemapananmu, kau merasa menjadi raja bagi dunia kecil yang kau jaga. Dalam kemapananmu, tersimpan rasa cemas, pun takut, akan kehilangan semua hal yang kau rasa punya. Kemudian rasa takutmu mengejawantah amarah[2]. (Bayangan) masadepan selalu mengajarkanmu tentang rasanya menjadi kesepian[3]. Masadepan menyadarkanmu bahwa sejatinya kau sedang menjalani sebuah kehidupan sendirian. Masadepan menyadarkan bahwa apapun yang saat ini masih bisa kau nikmati, cepat atau lambat akan raib. Kau menolaknya sekuat tenaga. Kau ingin ini semua: keindahan ini, kenyamanan ini, kemapanan ini; ada untuk selama-selamanya.

Kesadaranmu yang terdalam tahu bahwa itu semua adalah sesuatu yang mustahil. Kau sadar bahwa segalanya akan kembali menjadi nihil. Untuk itu kau mulai mengibur dirimu sendiri dengan berbagai cara. Kau mulai mengisi hidupmu dengan apapun sebanyak-banyaknya. Kau mengisi kekosongan-kekosongan yang jiwamu rasakan dengan mencari teman sebanyak-banyaknya, memasukkan barang ke dalam kereta belanjaanmu sebanyak-banyaknya, bercinta sebanyak-banyaknya, membaca buku sebanyak-banyaknya, pergi ke tempat indah di seluruh dunia sebanyak-banyaknya. Tapi, bisakah kau menjelaskan, mengapa kau tidak pernah benar-benar terlepas dari rasa kesepian?

Saat ini mungkin kehilangan demi kehilangan telah membuatmu terbiasa. Kau tidak lagi menangis ketika kenyataan merenggut mimpi indahmu yang panjang, kenyamananmu, kemapananmu. Kau sudah mulai mengerti pola hidup ini seperti apa. Yakni semua hal datang dan pergi tanpa permisi tanpa peduli suasana hatimu[4]. Kau sudah mampu membendung air mata ketika gelombang revolusi mulai datang lagi dan menghancurkan istana pasir yang telah kau bangun. Tapi apakah memang kau telah benar-benar kuat atau hanya sekadar memalingkan muka?

Kita sedang berpapasan kali ini. Kamu ingin kemana? Aku ingin ke sana. Kamu tidak harus mengikuti langkahku jika ini bukan jalan yang kau kehendaki. Kamu tidak harus pergi ke titik yang aku tuju jika ia bukanlah tujuan yang sedang kau capai. Bukan Haq kita saling memaksa; aku menyeretmu ke jalanku, atau kau menyeretku ke jalanmu. Kita ditakdirkan menjalani hidup sendirian. Kita tak akan bisa menolak untuk merasakan kesepian hidup, menjumpai keterasingan. Jika aku memang tidak memiliki apa-apa semenjak keluar melalui lubang vagina ibu, apakah aku berhak untuk menyebutmu 'perempuanku' dan kemudian menyeret-nyeretmu kemanapun aku mau agar aku tidak merasakan kesepian itu? Aku rasa bukan Haq juga untuk menetapkan diriku sebagai 'lelakimu'.

Bukan berarti ketidaksetiaan. Lagipula untuk apakah kita saling setia ketika kita adalah individu-individu yang mempunyai jalan masing-masing? Lupakanlah kesetiaanmu padaku. Kesetiaanmu padaku atau pada dunia hanya akan melahirkan kekecewaan-kekecewaan baru. Karena memang tak ada yang benar-benar diam selama semesta ini masih bergerak. Karena memang bisa saja secara tiba-tiba salah satu dari kita harus berbelok pada satu titik di mana itu akan memberi jarak pada kita berdua.

Tidak usah setia padaku. Setialah pada semangat revolusioner untuk menjadi lebih baik[5]. Jika berjalan bersamaku membuatmu merasa semakin menjauh dari tujuanmu, menjauhkanmu dari diri sendiri, membuat dirimu semakin hilang dan lupa pada tujuanmu; mungkin memang inilah waktunya kita untuk berpisah. Tidak perlu ragu. Orang yang setia tidak pernah ragu pada tujuannya.

Kita bisa berpisah di sini. Aku tahu kau tidak akan menangis kali ini. Tapi semoga tidak turunnya bulir-bulir air mata itu bukan karena penghiburan-penghiburan lain yang juga sama fananya denganku. Melainkan karena kau memang sudah mengerti bahwa hidup memang sepi, bahwa kau memang sendirian di dalam hidup ini, dan bahwa kesepian hidup adalah sesuatu yang niscaya. Sehingga kau telah mampu menghadapi dan menerima segala sesuatu yang takterhindarkan. Bukannya terus menerus menghibur diri dengan berbagai cara dan menolak kenyataan yang hanya akan membuatmu tidak beranjak kemana-mana.

Kita berpisah di sini. Atau kita berpisah nanti. Itu tidak ada bedanya. Semua hanya persoalan 'kapan'. Kita adalah orang-orang yang hanya sekedar berpapasan di tengah perjalanan.[]
_______

Catatan Kaki:

[1] Menyadur dari novel karya Kang Jamal, Fetussaga, halaman 6
[2] Ucapan Master Yoda dalam Star Wars
[3] "The future teaches you to be alone"; baris pertama lagu If You Tolerate This Your Children Will Be Next-nya Manic Street Preachers
[4] Mengadopsi salah satu baris dalam lagu Letto, Sampai Nanti Sampai Mati
[5] Di dalam konsep dialektika Hegel tidak mempercayai adanya satu kebenaran yang absolut. Setiap tesis akan selalu mempunyai anti-tesis, sebelum melahirkan sintesis. Yang absolut dalam berdialektika adalah semangat revolusionernya untuk terus menemukan yang terbaik



Slumdog Millionaire

Directed by: Danny Boyle
Cast: Dev Patel, Irrfan Khan, Madhur Mittal, Freida Pinto, Anil Kapoor
Duration: 120 min

Film yang bersetting di Mumbai India ini disuguhkan dengan alur maju mundur dengan cast aktor2 Bollywood, biarpun yang memproduksinya adalah film British. Menceritakan tentang seorang remaja pria “tak diperhitungkan” (karena hanya seorang Chai-Walla/Pengantar Teh uneducated yang berasal dari tempat kumuh pula) bernama Jamal Malik, yang memenangkan hadiah tertinggi dari sebuah kuis prestisius dan brainfull bertajuk Who Wants to be A Millionaire.

Jamal Malik dianggap tidak layak memenangkan kuis tersebut, dan dituduh melakukan kecurangan hingga dia harus ditangkap ketika hampir sampai di posisi puncak. Dia dipaksa mengakui bahwa dia memang berbuat curang. Berkali2 interogator”bertanya” (dengan dibantu alat setrum dan pukulan),

“Mengapa you bisa jawab pertanyaan2 itu?!”

Dia cuma menjawab,

“Karena saya tahu jawabannya…”

Penasaran bagaimana Jamal Malik bisa menjawab semua pertanyaan-pertanyaan tersebut yang notabene berkorelasi dengan seluruh kisah hidupnya selama 18 tahun????

Silakan tonton filmnya hehehehe… Isinya completely entertaining, bisa bikin ketawa, tegang, sedih, sebel dan kaget (yang ini gara2 audionya kekencengan kali ye hehehhee…)

Pesan yang bisa penulis tangkap dari film ini adalah :

Jangan pernah “mengecilkan” seseorang apalagi hanya dengan mengukur dari permukaannya saja. Dengan “mengecilkan” orang lain justru akan lebih jelas kelihatan kerdilnya kita. Pengetahuan tidak hanya diukur dari gelar yang berenteng didepan dan belakang nama, tapi pengalaman hidup yang disikapi dengan bijaksana jauh lebih mengakar dan menempel bagaikan benalu. Menjadikan manusia lebih manusiawi.

And I give it definitely five stars!

nggak mau duit??

ADA YANG NGGAK MAU DUIT GRATIS???








Prajurit Israel Kopral Gilad Shalit dipastikan tewas akibat serangan bom yang dilancarkan pasukan Zionis Israel sendiri. Brigade al-Qassam dalam pernyataannya menyatakan, Israel telah membom rumah tempat Shalit ditawan di utara Jalur Gaza.

"Pesawat-pesawat Zionis telah membom rumah itu hingga rata dengan tanah, yang menyebabkan prajuritnya (Shalit) tewas. Mereka (Israel) lebih suka memilih cara mati yang mengerikan bagi prajuritnya yang berada dalam tawanan para mujahidin al-Qassam," demikian pernyataan yang dirilis Brigade al-Qassam-sayap militer Hamas-hari Senin (12/1).

Gilad Shalit menjadi tawanan pejuang Palestina sejak ia tertangkap tahun 2006 lalu dalam sebuah operasi di perbatasan. Sebelumnya, Brigade al-Qassam menyatakan bahwa Shalit terluka dalam serangan udara Israel. Shalit kemudian dipindahkan ke tempat lain dan diberi perawatan oleh para mujahidin Hamas.

Pihak Israel belum memberikan pernyataan resmi atas kabar bahwa prajuritnya Gilad Shalit sudah tewas akibat bombardir pesawat-pesawat tempur Israel. Deputi Menteri Pertahanan Israel Matan Vilnai mengatakan bahwa pemerintah Israel memberikan perhatian besar pada keselamatan Gilad Shalit.

"Kami mempertimbangkan posisi Shalit dalam setiap aksi serangan yang kami lakukan di Gaza. Tapi saya pikir, akan lebih baik jika kita tidak banyak membicarakan persoalan ini," ujar Vilnai.

Ketidakmampuan Israel untuk membebaskan Shalit memicu kontroversi di Israel. Hamas mengajukan syarat Israel membebaskan para tahanan Palestina sebagai kompensasi pembebasan Shalit. Namun Israel menolak tuntutan Hamas itu. (ln/prtv)


Richard Falk, pakar hak asasi manusia PBB yang bertugas di wilayah Palestina dalam pernyataannya mengatakan bahwa para pimpinan pemerintahan Israel sudah layak diseret ke Pengadilan Kriminal Internasional karena telah menyebabkan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza akibat blokade yang dilakukan Israel.

Menurut Falk, Israel pantas dituntut secara hukum dengan tuduhan melakukan "kejahatan terhadap kemanusiaan" dan Pengadilan Kriminal Internasional harus segera menentukan apakah para pemimpin Israel dan komandan militer rezim Zionis itu yang bertanggung jawab atas kebijakan blokade itu patut dituntut dan diadili karena telah melanngar hukum kriminal internasional.

Falk mengatakan, pihak Israel hanya mengizinkan bantuan makanan dan bahan bakar yang masuk ke Gaza dalam jumlah yang sangat sedikit, sehingga tetap menimbulkan bahaya kelaparan dan wabah penyakit di Jalur Gaza.

Falk juga menuding Israel-lah yang telah merusak kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza dengan Hamas. Ia mengecam negara-negara yang terus memberikan dukungan politik dan ekonomi pada Israel.

Richard Falk adalah seorang profesor hukum Amerika keturunan Yahudi, yang ditugaskan Dewan HAM PBB ke Palestina. Belum lama ini, Falk menyebut perlakuan Israel terhadap rakyat Palestina sama dengan perlakuan Nazi terhadap orang-orang Yahudi pada masa Holocaust. (ln/prtv)